Seorang ahli nuklir Prancis dilaporkan telah memperingatkan bahwa krisis nuklir Jepang bisa melampaui bencana Chernobyl, karena ini bisa menjadi kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah, jika situasi tidak terkendali dalam waktu 48 jam.
"48 jam berikutnya akan menentukan segalanya. Saya pesimis, karena sejak hari Minggu, saya melihat bahwa hampir tidak ada solusi yang berhasil," Kata Thierry Charles, seorang pejabat keamanan di Institut Perlindungan Radiologi dan Keselamatan Nuklir, Prancis.
Peringatan itu dikeluarkan terkait ibukota Jepang sekarang digolongkan dalam status siaga satu setelah kebakaran kedua di Reaktor Nuklir No 4 dan menyebabkan kerusakan yang lebih besar daripada Nuklir Fukashima.
Jepang pun mengalami pemadaman listrik yang tak pernah terjadi sejak Perang Dunia II. Warga Tokyo juga mengosongkan toko-toko kebutuhan pokok seperti beras, roti, baterai dan air.
Semua warga asing telah diperintahkan meninggalkan Tokyo. Begitu juga rakyat Jepang yang kaya memilih meninggalkan Jepang untuk sementara. Kaisar Jepang sendiri sudah tampil langsung di televisi nasional dalam upaya untuk menenangkan kepanikan yang terus menyebar. (Redaksi HASMI/eramuslim)