Madiun – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Madiun menilai praktik dukun tiban Endang Yuniatiningsih (51) alias Mbah Yuyun (Mas Kemis) di Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Manguharjo termasuk perbuatan syirik.
“Karena dalam penyembuhannya pihak dukun tiban mengatasnamakan roh anaknya atau makhluk halus tanpa didasarkan pada kekuatan penyembuhan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,” ujar Ketua MUI Kota Madiun, Sutoyo, Jumat (29/4/2011).
Menurut Mbah Yuyun, yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit dengan bantuan Mas Kemis yang tak lain adalah roh janin bayi yang dikandungnya yang meninggal karena keguguran. Roh atau arwah tersebut yang dinilai telah memberikan kekuatan penyembuhan.
“Saya mengimbau pada semua orang bahwa kita ini diwajibakan berihtiar termasuk saat sakit dan mencari obat agar mempercayai bahwa apa yang diberikan dokter maupun apa yang dilakukan oleh dukun itu atas izin Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jadi kesembuhan itu datangnya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bukan dari dukun maupun dokter,” kata Sutoyo.
Mas Kemis hingga saat ini sudah melayani hampir 2.000 pasien. Sehari rata-rata bisa 100-150 orang pasien, karena pengurus RT setempat membatasi jumlah pasien yang datang setiap harinya.
Pengobatan Mas Kemis tidak menggunakan media atau alat apa pun. Ia hanya meraba dan memijat bagian tubuh pasien terutama bagian yang sakit.
Dia juga memberikan terapi pada pasien dengan penyakit tertentu. Ia sesekali mengajak pasiennya berjoget. “Untuk pasien-pasien dengan penyakit tertentu, saya ajak berjoget biar semangat. Misalnya yang sakit stroke dan tidak bisa jalan, agar semangat diiringi musik,” ujar Yuyun. (Redaksi HASMI/BeritaJatim)