Membela hak Alloh dan Rosul-Nya merupakan kewajiban bagi seluruh ummat Islam baik laki-laki maupun wanita. Dan pada kesempatan kali ini kita akan berbagi panduan agar menjadi muslimah yang mampu membela hak Alloh dan Rosul-Nya.
Wanita muslimah berarti wanita yang telah diseleksi oleh Alloh untuk menerima hidayah-Nya dan menjalankan kehidupan sesuai dengan sunnah Rosul-Nya.
Wanita adalah makhluk yang tercipta penuh dengan kelembutan, kasih sayang, serta makhluk pemilik keanggunan. Alloh telah menciptakan wanita dari tulang rusuk pria, yang begitu dekat dengan hati dan juga berdekatan dengan lengan, sehingga wanita begitu mudah dicintai dan juga selalu dalam perlindungan. Cinta dan perlindungan, inilah hal yang sepatutnya diperoleh seorang wanita dan menjadi hak yang amat dasar. Akan tetapi, seringkali hak ini tidak didapatkan oleh kaum wanita dan justru sebaliknya, yang diperoleh adalah sikap kasar dan perlakuan yang tidak adil.
Dari masa ke masa, perlakuan yang diskriminatif dan nasib yang memilukan dialami oleh kaum wanita. Sebelum kedatangan Islam, hampir semua bangsa dan agama menghinakan kaum wanita. Kalangan Yahudi menganggap wanita sebagai pembawa kesialan dan dosa karena telah menggelincirkan nabi Adam. Kaum Nasrani menganggap wanita sebagai sumber kejahatan, sehingga para pendeta tidak boleh menikah. Hingga lahirlah seorang manusia mulia yang membawa ajaran mulia, di tanah Arab. Pada masa itu, masyarakat di tempat ini pun tidak lebih baik dalam memperlakukan wanita. Wanita dianggap sebagai makhluk yang hina dan membawa aib. Apabila lahir seorang anak perempuan dalam keluarga mereka, maka merah padamlah wajah mereka. Bahkan karena begitu malunya, seringkali anak perempuan yang lahir tersebut dikubur hidup-hidup. Islam, yang disampaikan oleh Nabi Muhammad membawa perubahan yang dahsyat.
Rosululloh sebagai manusia pilihan Alloh, sangat peduli terhadap muslimah, bahkan Beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyayangi muslimah sehingga berpesan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwasanya “Tidaklah seorang muslim yang mempunyai anak dua orang perempuan kemudian ia berbuat baik dalam berhubungan dengan keduanya akan bisa memasukannya ke dalam surga.”
Di masa Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wa sallam, kaum wanita merasakan angin segar dalam kehidupannya, setelah sebelumnya pada masa jahiliyah hidup teraniaya, tidak mendapatkan hak yang semestinya. Kehidupan wanita muslimah saat itu boleh dikata beruntung dibandingkan dengan wanita sekarang pada umumnya. Karena muslimah relatif hidup dalam komunitas masyarakat yang memahami nilai Islam secara baik. Hidup mereka betul-betul berarti, karena mereka merasakan hidup sesuai fitrahnya.
Berbeda dengan situasi sekarang, ketika banyak wanita menuntut persamaan hak dan derajat. Boleh dikatakan kehidupan wanita sekarang berada ditengah lingkungan masyarakat yang tidak memahami nilai-nilai Islam. Ini menyebabkan kesemrawutan dalam hidup mereka.
Oleh karena itu Sudah waktunya wanita muslimah ikut berupaya untuk menghilangkan dugaan tersebut. Caranya adalah dengan mulai mengaktifkan dirinya dalam pelaksanaan nilai-nilai Islam serta berupaya mengajak wanita lain untuk beramal Islami.
Apa yang mesti anda perhatikan Untuk menjadi muslimah yang demikian ? berikut diantara jawabanya :
Pertama, “Memahami Diin nya”
Seorang muslimah hendaklah faqih atau paham terhadap din alias agamanya. Selayaknya ia dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan memahami akan makna yang terkandung didalamnya. Kemudian dapat membaca hadits dan mengaplikasikan hasil bacaannya tersebut dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan itu ia akan memahami kehendak Alloh untuk kemudian berusaha menyesuaikan kehidupannya sesuai dengan cara hidup yang digariskan oleh Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Ia juga harus berusaha memperkaya diri dan wawasannya melalui belajar kepada seorang guru yang jujur dalam menyampaikan ilmunya, dan berusaha banyak membaca buku agama lainnya seperti tentang aqidah, akhlaq, fiqh, sirah, fiqh da’wah, Tarikh Islam, sejarah dunia dan ilmu kontemporer lainnya. Contoh muslimah yang menguasai ilmu-ilmu ini adalah Ummul mukminin Aisyah radiyallahu’anha.
Kedua, “Berusaha Sukses untuk Mentarbiyah Anak-anaknya”
Seorang muslimah yang telah berkeluarga hendaklah berupaya dalam mendidik anaknya, bahkan bagi seorang muslimah yang belum berkeluarga pun seharusnya mempelajari bagaimana cara mendidik anak dalam Islam, karena ilmu tersebut fardhu ‘ain, sehingga mempelajarinya sama dengan mempelajari wudhu, sholat, shaum, dan sebagainya. Sehingga ia tahu betul cara mendidik anak dalam Islam yang nantinya anak-anak tersebut akan ia persembahkan untuk kejayaan Islam dan kaum muslimin. Insya Alloh kelak ia akan menjadi Ibu yang sukses seperti ummul mukminin Khadijah radiyallahu’anha.
Ketiga, “Memotivasi dan Mendukung Da’wah Suami”
Sebagai muslimah kita harus senantiasa beramal Islami, misalnya memberikan motivasi amal Islami kepada anak, pembantu, juga suami. Ia menjadi muslimah yang senantiasa menjadi motivator kebaikan suaminya, seperti ummul mukminin khodijah radiyallahu’anha. dimana Ketika Rosululloh datang padanya dengan berkeringat dan wajah yang pucat pasi serta hatinya yang dilanda gundah-gulana setelah kunjungan Malaikat Jibril di gua Hira, dengan lembut dan kasih sayang Khadijah memeluk dan menyelimutinya seraya berkata, “Bergembiralah..! Demi Alloh, Alloh tidak akan mengecewakanmu. Engkau adalah seorang yang selalu baik terhadap kerabat, selalu berbicara benar, membantu orang yang lemah, menolong orang sengsara, menghormati tamu dan membela orang yang berdiri diatas kebenaran.”.
Keempat, “Bermanfaat untuk Lingkungan”
Ia selalu peduli terhadap lingkungannya, selalu membuka mata dan telinga untuk mengetahui keadaan sekelilingnya, selalu mengupayakan lingkungannya menjadi lebih baik.
Demikian, semoga dengan empat hal itu anda dapat menjadi Muslimah yang mampu membela hak Alloh dan Rosul-Nya. Aamin. Wallohu ’alam…..