Muangjong, Ritual Kesyirikan Warga Belitung

Belitung– Ritual kesyirikan yang dianggap budaya negeri ini kembali lagi terjadi di Nusantara yaitu di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Ritual kesyirikan yang dianggap adat ini diadakan untuk meminta keselamatan serta rezeki yang disebut Muangjong. Ritual ini dilakukan setiap pergantian musim yang waktunya ditentukan para tetua adat. Dan kali ini ritual Muangjong digelar di pantai Tanjung Kelayang, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.

Sejak Rabu (13/10) pagi, warga yang akan mengikuti ritual sudah memenuhi bibir pantai. Pada saat bersamaan, sebuah replika perahu nelayan mulai diisi dengan bermacam sesajen yang nantinya akan dilarung ke tengah laut. "Karena warga di sini umumya nelayan, jadi kami meminta keselamatan saat berada di laut," Jelas Camat setempat.

Ritual kesyirikan tersebut dimulai dengan lantunan doa-doa dalam senandung berbahasa setempat ditingkahi asap dari dupa. Tak lama kemudian seorang penari pria muncul membawakan tarian Ancak hingga kesurupan.

Ritual kemudian diambil alih oleh seorang dukun yang memandu saat replika kapal dinaikkan ke atas kapal untuk dilarung di tengah laut. Didampingi sejumlah pengiring, sang dukun ikut menaiki kapal untuk kemudian melaju ke tengah laut. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit, kapal yang membawa sesajen berhenti. Sang dukun kemudian kembali mendaraskan doa-doa sambil replika kapal berisi sesajen diturunkan ke laut lepas.

Ritual diakhiri dengan doa-doa sebelum rombongan kembali ke pantai Tanjung Kelayang. Pemerintah setempat beranggapan bahwa ritual kesyirikan tersebut dapat menjadi daya tarik bagi pariwisata Belitung, padahal ritual tersebut adalah dosa yang paling besar karena sungguh mengandung unsur kesyirikan akbar yakni meminta keselamatan kepada laut.(Redaksi HASMI/ Sumber : Liputan6)