Solo – menjelang perayaan Idul Adha tahun 2010 ini, Masyarakat diimbau hati-hati dalam memilih dan membeli hewan kurban yang banyak ditawarkan di sejumlah tempat di Kota Solo.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo telah meminta Dinas Pertanian (Dispertan) setempat untuk mengawasi secara ketat penjualan hewan kurban yang marak di beberapa tempat.
Ketua MUI Solo Zaenal Arifin Adnan meminta pembeli jeli dalam memilih hewan kurban dengan melihat ciri fisik pada hewan-hewan tersebut. “Masyarakat harus selektif. Tentunya jangan dipilih hewan yang cacat, sakit dan belum cukup umur. Hal itu sesuai dengan aturannya, termasuk untuk kambing harus dipilih yang sudah poel. Salah satu hewan yang sakit, terlihat dari sikapnya yang depresi,” terang Zaenal ketika ditemui wartawan di Gedung Majelis Tafsir Alquran (MTA) Solo, Minggu (31/10).
Namun Zaenal menjamin rata-rata hewan kurban yang dijual di beberapa tempat di Solo ini bukan berasal dari wilayah yang saat ini terkena dampak bencana Gunung Merapi. Sebab menurut dia, sebagian besar hewan kurban yang dijual di Solo didatangkan dari wilayah Wonogiri, Pacitan dan sejumlah daerah lain di perbatasan wilayah Jateng dan Jawa Timur.(MUI)