YOGYAKARTA – Nelayan Pantai Pandansimo Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar ritual sedekah laut.
Sebanyak 24 macam sesaji yang meliputi hasil bumi, kosmetik, dan pakaian seperti jarik, dilarung ke samudera.
Ritual Kesyirikan ini merupakan tradisi tahunan sejak tahun 1997 yang yang
diselenggarakan pada minggu pertama setelah lebaran.
Prosesi sedekah laut dipersiapkan sejak malam hari, sebelum hari pelarungan. Uba rampe sesaji pelarungan disiapkan di rumah juru kunci, dan dibawa ke tempat pelelangan ikan (TPI).
Pada pagi harinya, sesaji yang akan dilarung diarak oleh iring-iringan perempuan menuju pantai. Sebelum sesaji dilabuh ke samudera, para pemangku adat Suparman serta juru kunci Pantai Pandansimo Baru yang memimpin prosesi diiringi dengan pembakaran dupa.
Upacara di daratan berlangsung selama satu jam. Setelah itu sesaji dilarung ke samudera dengan tiga kapal nelayan di kejauhan 200 meter dari bibir pantai. Sekitar 12 nelayan yang ikut melarung sesaji ke samudera itu berlangsung 20 menit.
Inti dari ritual ini adalah kita berdoa kepada Tuhan agar diberikan keselamatan dan hasil yang melimpah saat kita melaut.
Acara sedekah laut itu mendapat perhatian dari kalangan masyarakat setempat dan wisatawan yang datang. Ratusan orang datang ke pantai tersebut untuk mengikuti acara prosesi sedekah laut.
Sungguh acara tersebut termasuk ke dalam kesyirikan akbar dimana para masyarakat berdoa bersama dengan menggunakan sesajen yang tidak disyariatkan sama sekali dalam Islam.(mediaindonesia)