Zaman sekarang pemuda pemudi pasti tidak asing lagi dengan istilah “galau”, satu kata pendek yang sering didengung-dengungkan ini mampu menggambarkan suatu keadaan yang menggelisahkan hati, susah, gundah gulana, baik karena masalah jodoh, pekerjaan, pendidikan, keluarga, postur tubuh, atau masalah kehidupan dunia yang lain.
Galau… Kata inilah yang sedang menjadi trend di sekitaran ABG, tidak jarang orang tuapun pun bisa terserang galau. Untuk melenyapkan galau ini, para pemuda memiliki cara tersendiri. Ada di antara mereka yang mendengarkan musik. Ada di antara mereka yang duduk-duduk di kafe. Ada di antara mereka yang asyik main kartu domino. Ada di antara mereka yang meminum minuman keras. Ada pula di antara mereka yang minum obat penenang. Semua solusi itu, apakah mampu melenyapkan rasa galau?
Pada kenyataannya tidak. Semua solusi di atas bukanlah melenyapkan kegalauan akan tetapi justru menjadikan kegalauan di atas kegalauan. Duka cita yang senantiasa menyelimuti jiwa mereka. Kekalutan pikiran mereka yang tiada henti. Gundah gulana tak tau apa yang dirasa mereka. Sebenarnya apa obat galau?
Inilah beberapa obat mujarab bagi penderita galau yang terambil dari wahyu Ilahi yang suci. Siapa saja yang mempraktekkan obat ini, niscaya ia akan menjumpai kedamaian hati, ketentraman jiwa, ketenangan batin, dan kelezatan dalam mengarungi kehidupan ini.
- Beriman dan beramal sholih.
Alloh Ta’ala berfirman:
مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةٗ طَيِّبَةٗۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٩٧
“Barangsiapa yang mengerjakan amal sholih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami (Alloh) berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. an-Nahl [16] : 97)
“Kami berikan kepadanya kehidupan baik”, yaitu adanya ketentraman hati, ketenangan jiwa, tidak menoleh kepada perkara-perkara yang mengacaukan hati, dan Alloh menganugerahkan kepadanya rezeki yang halal lagi baik dari arah yang tidak disangka-sangka.” (Tafsir as-Sa’di 1/448)
Orang yang semakin jauh dari iman dan amal sholih pasti akan merasakan kegersangan, tidak ada kenyamanan hidup dan tidak ada ketentraman jiwa. Kegoncangan, kekalutan pikiran, dan kekhawatiran berlebihan senantiasa menghiasi kehidupannya.
Alloh Ta’ala berfirman:
وَمَنۡ أَعۡرَضَ عَن ذِكۡرِي فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةٗ ضَنكٗا وَنَحۡشُرُهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ أَعۡمَىٰ ١٢٤
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thoha [20] : 124)
Ibnu Katsir berkata, “Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku”, yaitu menyelisihi perintah-Ku dan apa yang telah Aku turunkan kepada Rosul-Ku, berpaling dari Rosul, melupakannya, dan mengambil petunjuk selain petunjuknya, maka baginya kehidupan yang sempit. Maksudnya adalah di kehidupan dunia, tidak adanya ketentraman hidup, tidak adanya kelapangan jiwa, bahkan jiwanya sempit akibat kesesatannya, meskipun kenikmatan nampak pada dirinya, berpakaian sesukanya, memakan apa yang dia suka, bertempat tinggal sesuai keinginannya, namun hatinya tidak sampai derajat yakin dan memperoleh hidayah. Karena itu ia dalam kegelisahan, kebingungan, dan keraguaan. Ia senantiasa dalam kebimbangan kehidupan. Inilah makna penghidupan yang sempit. (Tafsir Ibnu Katsir 5/322-323)
- Membaca al-Qur’an dan mendatabburinya.
Perlu diketahi bahwa al-Qur’an adalah obat penyakit jiwa dan badan. Kadangkala jiwa seseorang gelisah, carut-marut, gersang, keluh-kesah dan tidak tabah menghadapi problematika kehidupan yang menimpa dirinya. Al-Qur’an adalah mata air kesejukan jiwa, cahaya ketenangan jiwa, pelenyap kesedihan dan duka cita, sumber kedamaian dan ketentraman hati. Dengan demikian, jika jiwa senantiasa diisi dengan lantunan ayat suci al-Qur’an, maka jiwa akan menjadi nyaman dan kebahagian hidup pun akan diraih.
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٞ وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارٗا ٨٢
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. al-Isra’ [17] : 82)
- Doa.
Doa adalah solusi mujarab bagi siapa saja yang hatinya pilu, sanubarinya bersedih, selalu dirindung dengan penderitaan dan diliputi dengan kefakiran, sehingga pikirannya menjadi kacau dan kalut. Doa adalah obat ampuh bagi siapa saja yang tersesat dari jalan yang lurus, terombang-ambing di tempat orang yang tersesat, tak tahu arah menuju jalan yang selamat dan lupa dari kehidupan akhirat. Doa adalah jalan keluar bagi siapa saja yang semua pintu solusi telah tertutup di hadapannya, seakan-akan tak ada jalan lagi yang hendak dilaluinya.
Agar rasa galau sirna dalam jiwa, hendaklah kita melantunkan salah satu doa pengusir dan pelenyap galau sebagai berikut;
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وِالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Ya Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari gundah gulana, sedih, lemah, malas, kikir, penakut, terlilit hutang dan dari penindasan orang lain.” (HR. Bukhori. 6363 )
Dengan izin Alloh , percayalah ketika seseorang membasahi lisannya dengan doa tersebut, niscaya mampu melenyapkan keadaan hati yang gersang, tandus, dahaga, duka, dan segala kondisi buruk lain yang dihadapi.
- Berkumpul dalam rangka menuntut ilmu
Dengan ilmu, seseorang akan dapat memahami berbagai hal dan karena ilmu juga, seseorang akan mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi di sisi Alloh , juga di kalangan manusia. Karena ilmu pulalah seorang akan memperoleh kentraman dan kedamaian jiwa. Pancaran cahaya ilmu mampu membuat sehatnya hati seseorang. Semakin bertambah ilmu seorang hamba semakin merasakan manisnya iman. Hati yang senantiasa disiram dengan mata air ilmu laksana tanaman yang mendapat curahan air hujan.
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Tidaklah suatu kaum berkumpul sebuah rumah Alloh, mereka membaca Kitabulloh azza wa jalla, mempelajarinya sesama mereka, melainkan akan turun kepada mereka sakinah, rahmat akan meliputi mereka, para malaikat akan mengelilingi mereka dan Alloh senantiasa menyebut-nyebut mereka di hadapan malaikat yang berada di sisi-Nya.” (HR. Muslim)
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah membaca Kitabullah dan saling mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), akan dinaungi rahmat, akan dikeliling para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR. Muslim, no. 2699)
Itulah empat obat mujarab mengusir galau, marilah kita wujudkan bersama gerakan membasmi kegalauan dengan mempraktekkan empat obat ini.
Ditulis oleh :
Ust. Arifin, S.H.I
(Pengajar Ma’had Huda Islami Bogor)