Bogor, Jawa Barat – Pemerintah akan mencegah meluasnya konflik terkait pembakaran rumah dan mesjid jemaah Ahmadiyah, di Kampung Ciampea Udik, Desa Cisalada, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat malam.
Menteri Agama Suryadharma Ali bersama Mendagri Gamawan Fauzi, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Bupati Bogor Rahmat Yasin mengadakan rapat koordinasi dengan tokoh masyarakat di Pendopo, Bogor, Sabtu sore.
Sebelumnya, Jumat malam, sekelompok warga membakar rumah dan mesjid milik jemaah Ahmadiyah di Kampung Ciampea Udik, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut dan hanya sejumlah orang yang mengalami luka.
Dalam penyelesaian Ahmadiyah ini pemerintah tidak akan menyelesaikan secara parsial. Karena kalau dilakukan penyelesaian parsial maka jika kasus Ahmadiyah di sini (Bogor) sudah selesai, maka kasus yang sama akan muncul lagi di daerah lain.
Menurutnya pemerintah ingin mengadakan langkah jangka panjang untuk menyelesaikan kasus Ahmadiyah. Namun Menag belum bisa mengatakan apa saja langkah tersebut. Dia hanya mengatakan masalah perlunya pembubaran Ahmadiyah juga dibahas dalam rakor tersebut.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan juga meminta semua pihak fokus pada upaya agar kasus ini tidak menyebar luas. Mengingat telah terjadinya berbagai kasus serupa di Jawa Barat.
Bupati Bogor Rahmat Yasin menjelaskan seharusnya Ahmadiyah mematuhi SKB (Surat Keputusan Bersama) tiga menteri (mendagri, menteri agama dan jaksa agung) di antaranya, tidak mengembangkan ajarannya, tidak memasang papan nama, tidak membangun fasilitas peribadatan. Ini yang menjadi permasalahan yang terjadi di Ahmmadiyah di Kampung Ciampea.(Hidayatullah)