Di zaman ini, fitnah perpecahan begitu dahsyat, pemahaman yang benar terhadap agama tidak lagi mendominasi umat ini, sedikitnya orang-orang yang berilmu tentang agama yang benar, sehingga masing-masing orang atau kelompok memiliki standar yang berbeda-beda dalam menentukan kebenaran Islam yang murni.
Saudaraku kaum muslimin…
Salah satu cara (manhaj) terbaik dalam memahami agama Islam yang murni adalah dengan mengikuti pemahaman para sahabat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam memahami dan melaksanakan ajaran Islam. Merekalah orang-orang yang langsung bertemu dengan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam keadaan beriman dan mati di atas keimanan tersebut. Merekalah yang langsung belajar tentang hukum-hukum Islam kepada Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam, sehingga mereka menjadi manusia yang paling memahami apa yang dimaksudkan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dan Rosul-Nya Shallallahu Alaihi wa Sallam, terutama ketika telah tersebarnya fitnah, sedikitnya ilmu, rusaknya pemahaman dan sunnah telah ditinggalkan.
Abdulloh bin Mas’ud Radhiallahu Anhu berkata:
“Barangsiapa yang ingin mengambil tauladan, maka ambillah para sahabat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam,mereka adalah kelompok umat ini yang paling baik hatinya, paling dalam ilmunya, paling sedikit tindakan anehnya (mempersulit masalah), paling lurus petunjuknya, dan paling bagus keadaannya. Mereka adalah kaum pilihan Alloh berkat kebersamaannya dengan Nabi-Nya Shallallahu Alaihi wa Sallam, maka kenalilah keutamaan mereka, dan ikutilah ajaran dan tuntunan mereka, karena sesungguhnya mereka senantiasa berada diatas petunjuk yang lurus.”
Merekalah yang senantiasa mendampingi Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam baik dalam keadaan suka maupun duka, dalam keadaan perang maupun damai. Mereka telah teruji pemahamannya, teruji kesetiaannya terhadap Islam yang murni, dan tidak mungkin mereka akan menyimpang bahkan kafir setelah wafatnya Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagaimana yang tuduhkan oleh agama Syiah yang kafir.
Saudaraku kaum muslimin….
Sekalipun al-qur’an dan as-Sunnah menjadi sumber rujukan utama kaum muslimin, tentu tidak akan pernah dapat menyatukan persepsi kaum muslimin dalam memahami kandungan keduanya selama metode yang digunakan untuk memahami keduanya berbeda-beda. Hanya ada satu cara untuk menyatukan persepsi dalam memahami al-Qur’an dan as-Sunnah yaitu dengan mengikuti pemahaman para sahabat Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam. Hal ini karena mereka telah mendapatkan “sertifikat kebenaran”dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.
Berikut ini di antara dalil-dalil yang membuktikan bahwa para sahabat telah mendapatkan “sertifikat kebenaran” dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala:
1. Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Telah Membenarkan Mereka.
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
“Bagi para fuqoro yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta bendamereka karena mencari karunia dari Alloh dan keridhoan-Nya serta menolong Alloh dan Rosul-Nya. Mereka itulah (para sahabat) orang-orang yang benar.” (QS. al-Hasyr: 8).
Ketika Alloh,Dzat Pemilik Kebenaran telah memberikan kepastian bahwa mereka adalah orang-orang yang benar maka pantaslah mereka dijadikan tauladan bagi orang-orang setelahnya.
2. Para Sahabat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam Telah diakui sebagai Umat Yang Terbaik Sepanjang Masa.
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
“Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkanuntuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Alloh….”(QS. ‘Ali Imron:110)
Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
(( خَيْرُ أُمَّتِي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ))
“Sebaik-baik umatku adalah generasiku (yakni para sahabat) kemudian orang-orang yangdatang setelah mereka (yakni para tabi’in), kemudian orang-orang yang datang setelah mereka (yakni para tabi’it tabi’in).” (HR. Bukhari dan Muslim).
‘Umar bin Khaththab Radhiallahu Anhu berkata:
“Seandainya Alloh Subhanahu Wa Ta'ala menghendaki, niscaya Dia berfirman pada ayat tersebut dengan “ka-lian” yang mencakup kami semua (seluruh umat Islam), akan tetapi yang dimaksud de-ngan “kalian” adalah khusus bagi sahabat Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam dan siapa saja yang berbuat seperti mereka” (Tafsir ath-Tha-bari: 4/29).
3. Keimanan Para sahabat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam telah di-jadikan standar untuk mengukur keimanan orang-orang setelah mereka.
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
“Jika mereka beriman seperti apa yang kalian beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk dan jika mereka berpaling,sesungguhnya mereka berada dalam kesesatan.”(QS. al-Baqoroh: 137).
Jika mereka telah dijadikan standar keimananmaka sudah pasti dan tidak diragukan lagi bahwa manhaj mereka pasti benar.
Selain memberikan “Sertifikat Kebanaran”, Alloh Subhanahu Wa Ta'ala pun telah mengancam orang-orang yangmenyelisihi mereka. Hal ini untuk menegaskan bahwa kebenaran hanya ada pada manhaj mereka dan tidak untuk yang lainnya.
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
“Barangsiapa yang menentang Rosul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami lelua-sakan dia di kesesatannya yang telah dijalaninya itu, dan kami masukkan iakedalam Jahannam, dan Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali”. (QS. an-Nisa’: 115).
Kita Diperintahkan Untuk Mengikuti Mereka.
Terkhusus lagi kepada Khulafaur Rosyidin. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam:
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اْلمَهْدِيِّيْنَ مِنْ بَعْدِى
“Hendaklah kalian senantiasa berpegang teguhkepada jejakku dan jejak Khulafa Rosyidin yang mendapatkan petunjuk setelahku…..” (HR. Ashabus Sunan)
Tidak akan mungkin Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam memerin-tahkan kita untuk mengikuti mereka jika ke-benaran manhaj mereka masih diragukan.
Saudaraku…!!!
Jadi sudah menjadi keharusan untuk meng-ikuti jejak dan pemahamanorang-orang yang Alloh Subhanahu Wa Ta'ala telah menamakan mereka orang-orang mukmin dan sebagai sebaik-baik umat serta dipuji-Nya dalam banyak ayat-ayat al-Qur’an. Mereka adalah orang-orang yang Alloh Subhanahu Wa Ta'ala sendiri telah menyatakan bahwa Dia telah ridho terhadap me-reka serta mengancam orang-orang yang mengikutiselain jalan mereka. Ridho Alloh Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa untuk mereka! Mereka telah membayar dengan darah mereka dan dengan semua apa yang merekamiliki untuk sampainya hidayah yang mulia ini kedalam hati-hati kita.
Oleh: Supendi