Penjara AS Larang Tahanan Muslim Sholat Berjamaah

WASHINGTON (SuaraMedia) – Dua tahanan Muslim dari Penjara Wilayah Pierce di Tacoma mengajukan tuntutan, mengklaim bahwa mereka dilarang mempraktikkan agama mereka.

Tuntutan hukum itu diajukan minggu ini di pengadilan federal di Tacoma dengan bantuan dari ACLU dan Public Interest Law Group, The News Tribune melaporkan pada hari Kamis (23/9). Tuntutan hukum itu juga menyebutkan nama departeman sheriff yang mengelola penjara dan delapan petugas penjara.

Raymond Wesley Garland dan Larry Edward Tarrer mengatakan bahwa penjara melarang Muslim melakukan sholat berjamaah, melarang pakaian relijius tertentu, dan menolak untuk mengakomodasi menu khusus bagi mereka.

Wakil jaksa penuntut umum yang mewakili penjara, Craig Adams, memperdebatkan klaim itu. Dia mengatakan bahwa penjara menawari menu Muslim tanpa daging babi dan mengijinkan mereka untuk sholat berjamaah serta berwudhu.

Mereka juga mengeluh bahwa tahanan Kristen mendapat perlakuan istimewa, termasuk unit penjara terpisah yang disebut "polong Tuhan".

"Sepanjang masa penahanan mereka di dalam penjara, tahanan mengalami berbagai macam diskriminasi agama, gangguan, dan interferensi dengan kemampuan mempraktikkan Islam," bunyi tuntutan hukum itu.

Para pria itu mencari ganti rugi yang tidak disebutkan dan perintah untuk menghentikan praktik diskriminatif tersebut. Mereka juga ingin tuntutan hukum itu dinyatakan sebagai class action untuk melindungi semua Muslim yang ada di Penjara Wilayah Pierce.

"Saya terkejut dengan tuntutan hukum ini," ujar Adams, wakil jaksa penuntut. "Keluhan mereka tampaknya tidak diteliti dengan baik."

Petugas wilayah berkonsultasi dengan ulama dan pakar keagamaan lainnya untuk menentukan ajaran agama-agama, ujarnya.

Penjara diharuskan memenuhi kebutuhan relijius tahanan sebagai bagian dari kesepakatan yang menyelesaikan sebuah tuntutan hukum tahun 1996.

Petugas penjara melayani makan tahanan Muslim antara petang hingga shubuh di sepanjang bulan Ramadan agar mereka bisa berpuasa di siang hari seperti yang diwajibkan oleh agama mereka, ujarnya.

Komandan penjara juga mengijinkan Tarrer, 37, dan Garland, 26, untuk tinggal di unit yang sama agar mereka bisa sholat berjamaah.

Garland baru-baru ini dikirim ke penjara negara bagian untuk memulai hukuman penjara selama 28 tahun 10 bulan karena terbukti bersalah atas pembunuhan tingkat dua, penyerangan tingkat dua, dan kepemilikan senjata ilegal dalam sebuah penembakan yang menewaskan seorang pria di tahun 2004.

Dia diperkirakan kembali ke penjara wilayah awal tahun depan saat dia diadili untuk sebuah kasus penyerangan yang lain.

Tarrer masuk penjara bulan Juni 2008 setelah terbukti bersalah atas pembunuhan tingkat dua di tahun 1991.

Dia saat ini menjalani sidang ulang untuk pembunuhan tingkat pertama, upaya pembunuhan tingkat pertama, dan pembunuhan tingkat pertama. Jaksa penuntut menuduhnya menembak dua wanita, salah satu dari mereka sedang mengandung. Salah satu korban tewas dan wanita yang selamat kehilangan bayinya setelah melahirkan dengan operasi caesar.

Sementara itu, Dua tahanan Muslim di State Correctional Institution (lembaga pemasyarakatan negara) di Retreat juga telah mengajukan gugatan federal terhadap penjara tersebut, menuduh para petugas mendiskriminasi keyakinan mereka dengan tidak menyediakan makanan khusus untuk merayakan dua hari raya Islam.

Ronald Banks dan Ravanna Spencer mengklaim bahwa penjara menyediakan makanan khusus bagi tahanan Kristen untuk merayakan Paskah dan Natal, tapi menolak untuk melakukan hal yang sama bagi tahanan Muslim yang ingin merayakan Ramadhan dan Idul Qurban.

Gugatan, yang ditulis dan diajukan sendiri oleh kedua tahanan, mengatakan bahwa kaum Muslim telah dilanggar haknya untuk membeli minyak wangi yang digunakan saat sholat. Itu diskriminatif karena penjara mengijinkan tahanan pribumi Amerika untuk membeli "tas obat" yang berisi sage, cedar, dan biji jagung, di antara beberapa benda lainnya, bunyi gugatan tersebut.

Banks, 45, dan Spencer, 27, mengajukan gugatan itu atas nama mereka sendiri dan semua tahanan Muslim lainnya.

Check Also

Hadirilah..!! TABLIGH AKBAR & LIQO SYAWAL Ahad, 14 Mei 2023

Hadirilah..!! TABLIGH AKBAR & LIQO SYAWAL Dengan Tema : 🌷 “Tarbiyah Romadhon Melahirkan Mujahid Dakwah” …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot