Ibu sebagai madrosah pertama karena darinya pendidikan anak di mulai. Dari ibulah seorang anak belajar mengenal segala hal baru dalam hidupnya. Belajar berbicara, menimba ilmu dan adab mulia, serta menempa kepribadiannya demi mengarungi kehidupan yang luas bagai samudera.
TUGAS MULIA SEPANJANG MASA
Mendidik adalah tugas mulia sepanjang masa. Tak ada tugas mulia bagi seorang ibu terhadap anaknya melainkan menjadi madrosah baginya. Seorang ibu haruslah faham bahwa mendidik anak adalah kewajiban besar yang harus dipikul dia atas pundaknya. Dialah pilar utama dalam proses tarbiyyah bagi anaknya. Prestasi dan kesuksesan anak sangat berkaitan erat dengan peran ibu sebagai madrosah pertama bagi anaknya.
Hari ini banyak para ibu yang enggan menjadi madrosah ula bagi anak-anaknya. Semenjak lahir anak telah diserahkan pada baby sister untuk menggantikan perannya. Alasan mereka terkadang sangat susah diterima,”karier”. Kalau kita pikir jernih bukankah karier sejati seorang ibu adalah mendidik anaknya? Tidak salah tipe ibu yang rela menggadaikan pendidikan anaknya dengan kariernya adalah tipe ibu yang tidak faham akan tugas mulia seorang wanita.
BEKAL UTAMA BAGI SEORANG IBU SEBAGAI MADROSAH ULA
Untuk menjadi madrosah utama bagi para anaknya di butuhkan berbagai bekal utama. Bagaimana mungkin seorang anak akan belajar jika pengajarnya bodoh akan ilmu dan adab mulia? Kesiapan bekal seorang ibu sangat mempengaruhi proses pembelajaran anak yang di asuhnya. Ibarat sebuah instansi sekolah, maka sekolah tersebut akan menjadi sebuah sekolah yang favorit dan unggullan manakala pengajarnya profesional dan berpengalaman. Adapun beberapa bekal utama yang sekiranya dipersiapkan sejak dini adalah.
- IMAN DAN TAQWA
Inilah bekal utama seorang ibu sebagai madrosah ula. Tidak akan pernah seorang ibu menjadi madrosah yang unggul tanpa di bekali iman dan taqwa. Keduanya ibarat benteng penjaga kemurnian fitroh anak didiknya. Sekaligus sebagai perisai yang menghalangi anak panah tentara setan dan serangan dahsyat budaya kejahiliyahan.
- ILMU DAN PENGALAMAN
Ilmu adalah petunjuk terbaik dan pengalaman adalah guru yang arif dan bijaksana. Tanpa ilmu seorang ibu tidak akan menjadi pendidik sejati. Dan tanpa pengalaman tidak akan menjadikan seorang ibu pendidik yang handal. Antara ilmu dan pengalaman harus berpadu dalam diri seorang ibu. Semua itu karena mendidik anak bukan sekedar membesarkan, namun membekali, membina, mengarahkan,mengembangkan serta mengawal menuju keridhaan Alloh dan rosul-Nya.
- SABAR DAN TAWAKKAL
Mendidik anak bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak sekali hambatan dan rintangan dalam proses perjalanannya. Oleh karena itu seorang ibu hendaklah selalu berbekal dengan kesabaran dan ketawakkalan. Barang siapa yang bersabar maka Alloh SWT akan berikan kemenangan. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Alloh maka Alloh akan janjikan jalan keluar dari segala persoalan, Begitu juga Alloh akan memberikan rizqi dari arah yang tidak disangka-sangka. Sabar dan tawakkal adalah kunci dalam segala urusan. Insya Alloh dengan sabar dan tawakkal akan di peroleh hasil yang maksimal.
- DOA DAN KEIKHLASAN.
Doa seorang ibu akan mengantarkan anaknya pada kesuksesan dan keberhasilan. Tak ada senjata yang paling ampuh kecuali doa setelah berusaha semaksimal mungkin. Sudah seharusnya ibu sebagai madrosah ula senantiasa berdoa bagi kesuksesan anaknya. Doa seorang ibu yang di hiasi keikhlasan pada Alloh akan mengantarkan anak-anaknya menjadi pejuang di jalan Alloh.
WAHAI PARA IBU ENGKAULAH PENCETAK PARA TOKOH DAN PEJUANG.
Salah peran utama ibu sebagai madrosah ula adalah mencetak para tokoh dan pejuang. Sejarah telah mengukir dengan tinta emas tentang kehebatan para pejuang dan tokoh Islam. Zubair bin Awwam rdh, Hasan dan Husan radhiyallohuma, Anas bin malik rdh, Umar bin abdul Aziz dan masih banyak lagi para pejuang dan tokoh islam. Jika kita telusuri di balik mereka ada para ibu yang tangguh dan ulet dalam memainkan perannya sebagai madrosah ula.
Wahai para ibu jangan pernah menyerah dan putus asa. Selalu bersiap siagalah menjadi madrosah ula yang mencetak para pejuang yang selalu membela Alloh dan rosul-Nya. Sungguh betapa indah sebuah syair arab yang memuji peran seorang ibu di dunia ini.
الأم مدرسةٌ إذا أعددتها أعددت شعباً طيب الأعراق
الأم روض إن تعهده الحيا … بالرِّي أورق أيما إيراق
الأم أستاذ الأساتذة الألى … شَغَلَتْ مآثرُهم مدى الآفاق
Ibu ibarat sekolah jika engkau mempersiapkannya, sesungguhnya engkau telah mempersiapkan generasi yang indah perangainya.
Ibu juga ibarat taman yang di penuhi kehidupan, Jika engkau siram maka akan tumbuh tanaman serindang-rindangnya.
Ibu adalah mahaguru yang keutamaannya mempesona di pelosok penjuru dunia.