Perancis Larang Warganya Berdemontrasi Menentang Film Anti Islam

Prancis-HASMI.org|Ahad kemarin, kementrian dalam negri Prancis menetapkan adanya bahaya yang mengancam dalam serangkain demontrasi yang mengecam film anti-Islam pada beberapa waktu yang lalu, sehingga dimasa yang akan datang tidak boleh membiarkan aksi-aksi demo ini terjadi.

menteri dalam Negeri Prancis sendiri Manuel Fals mengutuk aksi demo mengecam film anti-Islam yang dilakukan pada hari Sabtu kemarin di depan kedutaan Amerika yang ada di Paris, Ibukota Prancis. Dan menegaskan: “bahwa peristiwa ini (aksi demo) tidak akan terulang dimasa depan”

Dia menambahkan: “Dalam demo tersebut hanya diikuti oleh para pemuda, dan juga sekelompok kecil lainnya yang bergerak dilingkungan kami dan mengajak kepada Islam yang radikal”. “perkara ini tidak boleh dianggap sepele selamanya, dan saya sudah memberikan ketentuan ini supaya tidak terulang lagi (dimasa yang akan datang)”. Imbuhnya.

Dia mengisyaratkan bahwa aksi-aksi demo ini dilarang oleh pemerintah, dan setiap tindakan dan seruan kepada kebencian dan permusuhan akan dibendung semaksimal mungkin.

Dan Sang menteri pun memberikan keterangan pers kepada TV France 2 tentang kejadian-kejadian yang menimpa Prancis beberapa bulan yang lalu. dimana ada seorang pemuda yang bernama Muhammad Muroh melemparkan api ke arah sekumpulan orang-orang Prancis. Akibat peristiwa ini, tiga anak kecil dan seorang guru keturunan Yahudi menjadi korban ketika belajar di sebuah sekolah yang ada di Toulous, Prancis selatan.

Dia juga berkomentar lewat internet, dan berdasarkan pengalaman kunjungannya ke beberapa negara seperti Afganistan dan Pakistan bahwa, “Disana terdapat sejumlah pemuda yang persis seperti di lingkungan kita, yang menyebarkan ideologi kebencian ini”. Hal ini sebagaimana dikutip kantor berita Prancis AFP.

Dan pada Sabtu kemarin, kepolisian Prancis telah menagkap sekitar 100 orang yang melakukan aksi demo menentang film anti-Islam di depan Kedubes Amerika yang ada di Paris. Bahkan aparat kepolisian menahan para demonstran untuk tidak masuk ke areal Kedubes Amerika.