Rohingya-HASMI.org| Sampai dengan saat ini, muslim Rohingya masih dalam kamp-kamp pengungsian. Perkampungan mereka yang telah dibakar oleh para biksu dan pengikutnya hingga diusirnya dari kampung halaman sendiri masih menyisakan keprihatinan. Hal inilah yang membuat pejabat kemanusiaan PBB prihatin.
Pejabat kemanusiaan PBB Valerie Amos mengatakan ia sangat terkejut melihat kondisi warga Muslim Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Burma barat.
Tidak kurang dari 135.000 muslim, tinggal di kamp-kamp sementara di negara bagian Rakhine, dan mereka ditampung ditenda yang terletak di area saluran pembuangan yang penuh dengan lumpur. Mereka dilarang meninggalkan kamp oleh para petugas yang menghadang penyaluran bantuan. Sementara itu kamp untuk kelompok Buddha Rakhine yang terpisah terlihat sangat bersih dan pasokan bantuan mengalir secara teratur.
Hal inilah yang membuat pejabat kemanusiaan PBB; Valerie Amos miris. Para petugas bantuan menyebut kamp pengungsi Rohingya sebagai yang paling buruk di Asia. Amos menyerukan rekonsiliasi setelah ketegangan dan konflik selama enam bulan.
Amos juga meminta kepada pemerintah Burma untuk mengatur penyaluran bantuan untuk dua kelompok pengungsi itu. Bentrokan antara komunitas Buddha dan Muslim sejak Juni lalu di Rakhine menewaskan lebih dari 100 orang. (Red-HASMI)