DPD Front Pembela Islam Jawa Tengah (FPI Jateng) mendatangi Markas Polisi Daerah Jawa Tengah (Mapolda Jateng) untuk melaporkan dugaan kasus penodaan agama yang dilakukan oleh Bupati Semarang, Dr Mundjirin ES, Sp.OG.
Bupati Semarang tersebut dilaporkan ke Polisi karena memberikan izin kepada pihak Gereja untuk mengadakan Misa dan Perayaan Natal tahun 2012 dihalaman Masjid Raya Ungaran Semarang Jawa Tengah. Tidak hanya FPI Jateng saja yang turun tangan, beberapa ormas Islam lainnya pun turut mengadukan hal tersebut.
FPI menilai, dengan memberikan izin untuk merayakan misa Natal di pelataran Mesjid yang merupakan tempat ibadah umat Islam, Bupati Semarang telah menghina Agama Islam dan telah memicu terjadinya konflik SARA. FPI juga menjelaskan bahwa toleransi kaum muslimin kepada orang kafir itu tidak harus dilakukan dengan menggelar Natalan dihalaman mesjid.
“Perayaan Natalan dihalaman masjid itu adalah bentuk toleransi yang bodoh, ngawur dan justru melanggar undang-undang” Ungkap Ketua Tanfidziyah DPW FPI Surakarta.
Panitia Natalan pun ikut dipolisikan karena bekerjasama dengan Bupati Semarang untuk melakukan kebohongan publik dan penipuan terhadap umat Islam Semarang.
Panitia sempat mengumumkan bahwa misa Natal batal dilaksanakan di pelataran Mesjid, tapi ternyata pihak panitia tetap menggelar misa natal di Pelataran Mesjid hingga pagi harinya.
“Tadi malam jadi digelar Misa Natal. Mereka membohongi umat Islam dan ormas Islam Semarang. Katanya Natalan akan dipindah tempatnya sehingga laskar dan umat Islam sepakat tidak ke masjid. Tapi faktanya mereka tadi malam tetap mengadakan Natalan di situ. Jadi yang kita laporkan nantinya juga ketua panitianya dan Bupati Semarang. Iblis semua itu,” kecam Ustadz Khoirul dengan nada geram.
Karena saat melapor ke Mapolda Jateng tidak ada petugas piket yang siap membuat BAP, maka pengurus DPD FPI Jateng beserta pengurus GPK Semarang dan elemen Islam lainnya akan mendatangi Mapolda Jateng hari ini, Rabu (26/12/2012).
“Ya, tadi karena semua perwira kosong, maka akan dilanjut besok Rabu,” pungkasnya.
Namun setelah mendapat pemolakan dan portes yang sangat kuat dari Pengurus DPD FPI Jateng, Pengurus GPK Semarang dan didukung umat IslamSemarang, panitia berjanji akan memindah lokasi misa natal ketempat lain. Namun ternyata mereka ingkar janji dengan tetap mengadakan misa Natal pada hari Kamis malam dihalaman Masjid Ungaran Semarang.
*Dari berbagai sumber