Salafusshalih Jalan Golongan Yang Selamat

masjid_senja-300x223

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا .

مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.

Kaum muslimin rahimakumullah…

Alloh  Berfirman:

“Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kalian dari jalannya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kalian bertakwa”. (QS. Al-An’am [6]: 153)

Di dalam ayat tersebut, terdapat kandungan adanya kewajiban bagi kita semua untuk senantiasa berada di atas agama Alloh serta larangan untuk tidak menyelisihinya. Namun demikian perselisihan adalah satu perkara yang tidak bisa dihindarkan baik secara kauni maupun syar’i. bahkan dalam haditsnya Rasululloh  bersabda tentang terpecahnya umat ini ke dalam beberapa golongan.

Al-Qur’an dan Sunnah telah mengabarkan kepada kita sekalian akan terjadinya perselisihan dalam agama ini, akan tetapi al-Qur’an dan Sunnah telah memberikan solusi keselematan bagi kita, agar kita selamat dan tetap berada di atas jalan yang benar.

Dari Abdillan bin Amr   berkata, Rasululloh   bersabda: “Niscaya akan datang kepada umatku apa yang telah terjadi pada Bani Isra’il seperti sandal bertemu dengan pasangannya. Hingga andaikan mereka ada yang berzinah dengan ibunya secara terang-terangan, niscaya di antara umatku ada yang melakukan itu. Dan sesungguhnya Bani Israil akan terpecah menjadi 72 golongan dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya masuk neraka kecuali satu golongan”, Mereka bertanya: “Siapakah mereka wahai Rasululloh?” Beliau menjawab: “Apa yang aku dan shahabatku berjalan di atasnya.(HR. Tirmidzi)

Kaum muslimin rahimakumullah…

Perselisihan yang terjadi pada umat ini, dikarenakan mereka mengikuti jalannya Yahudi dan Nasrani. Sedikit demi sedikit, sadar maupun tidak realita menunjukkan demikian. Upaya yang harus dilakukan agar selamat dari pengikutan hawa nafsu sehingga kita terselamatkan dari perselisihan adalah dengan mengikut manhaj salafushalih seperti yang diperintahkan Rasululloh dalam hadits di atas. Selamat mengikuti manhaj salafashalih dapat kita lihat dari beberapa sisi:

Pertama; perpecahan termasuk jalan kaum yang dimurkai dan sesat, sedangkan golongan yang selamat (Firqah Najiyah) tidak meniru dan mengikuti mereka. Mereka selalu meminta kepada Alloh agar mendapat petunjuk kepada jalan orang-orang yang mendapat nikmat, seperti dalam surat al Fatihah; “Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat, bukan yang Engkau murkai dan sesat”.

Mereka adalah orang-orang yang paling mengetahui al-haq kemudian mengikutinya, dan tidak diragukan lagi, sahabat-sahabat Rasululloh   adalah mereka yang lebih utama dengan sifat ini daripada selainnya. Karena tidak mungkin jika sahabat Rasululloh tidak mengetahui kebenaran sementara yang lain bisa mengetahuinya, atau tidak mungkin mereka menolak kebenaran sementara yang lain menerimanya. Oleh karena itu para ahli tafsir mentafsirkan sirotulmustaqim dengan para sahabat Rasululloh  . Dengan begitu menjadi jelas bahwa metode salafushalih adalah merupakan jalan golongan yang selamat.

Kedua; Dalam hadist yang lain Rasululloh   mengatakan jalan terlepas dari perselisihan dan penyimpangan adalah dengan al jama’ah. Al Jama’ah adalah para sahabat Rasululloh , karena pada saat itu tidak ada jama’ah melainkan jama’ah sahabat Rasululloh . Oleh karena itu terdapat jama’ah setelah adanya perpecahan, namun jama’ah tersebut berpegang kepada jalan sahabat Rasululloh , jama’ah tersebut terselamatkan.          

Ketiga; Alloh  telah memberitakan bahwa orang-orang yang berpegang teguh pada agama-Nya adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk, Alloh  berfirman:

“…Dan barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, Maka Sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. (QS. Ali Imran [3]: 101).

Sirotulmustaqim adalah apa yang dipegang oleh Rasululloh   dan para sahabatnya, karena itulah jalan salafushalih adalah jalan golongan yang selamat atau jalan Firqah an Najiyah.

Keempat; Rasululloh  telah memberitakan bahwa yang selamat adalah yang mengikutinya dan mengikuti jalannya para sahabat. Ini menunjukkan bahwa pemisah antara yang selamat dan yang binasa adalah mengikuti mereka dalam apa yang mereka yakini dan amalkan. Karena tidaklah mereka meyakini dan mengamalkan sesuatu melainkan atas petunjuk Alloh dan Rasul-Nya.

Kelima; Dalam hadits Irbadh bin Sariyah , Rasululloh  memerintahkan kita untuk mengikuti sunnahnya dan sunnah para khulafa rasyidin. Hingga memberikan kiasan agar kita menggigitnya dengan gigi geraham kita. Tentunya hal ini menjadi bukti lain akan keharusan kita untuk mengikuti jalan sahabat Rasululloh   dengan sungguh-sungguh bila kita hendak keluar dari perselisihan yang ada.

Kaum muslimin rahimakumullah…

Realita keterpurukan dan penyelishian umat saat ini terhadap jalan yang lurus sudahlah sedemikian jauh dan rusak. Hingga hampir-hampir mereka tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana tauhid dan mana syirik, mana yang sunnah dan mana yang bid’ah. Itu semua karena ketidaktahuan mereka terhadap jalan keselematan yang benar dan juga karena pengikutan mereka terhadap hawa nafsunya.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْﺁنِ الْعَظِيْمِ وَ نَفَعَنِي وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاۤيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ .أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَ لِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH II

إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ، نَحْمَدَهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

Kaum muslimin rahimakumullah…

Alloh  berfirman:

“Katakanlah: “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kalian) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.’’ (QS. Yusuf [12]: 108)

Sungguh Alloh memberikan gambaran bahwa jalan kebenaran dan keselamatan sangatlah dekat. Jalan yang selalu dinaungi dan dilandasi dengan bashiroh, itulah jalannya Rasululloh dan para sahabatnya. Dan salah satu pintu keselamatan yang Rasululloh   serta para sahabatnya tawarkan kepada kita adalah mengikuti mereka dengan berdakwah mengajak umat untuk kembali kepada agama mereka.

Dakwah yang menjadi jalannya para sahabat, dakwah yang berjama’ah, teratur, dan terorganisir, dakwah yang mendakwahkan umat kepada jalan siratulmustaqim. Semoga saja dengan hal tersebut kita menjadi bagian dari golongan yang diselamatkan dari kerterpurukan dan perselisihan umat ini.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍّ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي اْلأُمُوْرِ، وَنَسْأَلُكَ عَزِيْمَةَ الرُّشْدِ، وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي اْلأُمُوْرِكُلَّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلآخِرَةِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لََعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Check Also

Sikap Seorang Muslim dalam Menghadapi Ujian – Khutbah Jumat

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot