SHOLAT DAN KEUTAMAANNYA
Definisi Sholat
Sholat (الصَّلاَةُ) menurut bahasa artinya doa (الدُّعَاءُ). Sedangkan menurut syariat, yang dimaksud dengan sholat adalah:
العِبَادَةُ المَخْصُوْصَةُ المُبَيَّنَةُ حُدُوْدُ أَوْ قَاتِهَا فِيْ الشَّرِيْعَةِ
“Ibadah khusus yang telah dijelaskan batas-batas waktunya dalam syariat.”
(Al-Mu’jam al-Washiit: 1/522)
Sebagian ulama mendefinisikan bahwa sholat adalah:
عِبَادَةٌ تَتَضَمَّنُ أَقْوَالاً وَ أَفْعَالاَ مَخْصُوْصَةً مُفْتَتَحَةٌ بِتَكْبِيْرِ اللهِ تَعَالَى مُخْتَتَمَةٌ بِالتَّسْلِيْمِ
“Ibadah yang terdiri dari perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan khusus yang dibuka dengan takbir kepada Alloh subhanahu wata’ala (takbirotul ihrom) dan ditutup dengan salam.”
(Lihat Fiqih Sunnah: 1/78)
Sebagian yang lainnya mendefinisikannya dengan:
أَقْوَالٌ وَ أَفْعَالٌ مِفْتَاحُهَا الطُّهُوْرُ وَ تَحْرِيْمُهَا التَّكْبِيْرُ وَ تَحْلِيْلُهَا التَّسْلِيْمُ
“Yaitu ibadah yang terdiri dari ucapan dan perbuatan, kucinya bersuci (berwudhu), tahrimnya takbir dan tahlilnya salam.”
(Bughyah al-Mutathowwi’ fii Sholah at-Tathowwu’: 9)
Keutamaan Sholat
1. Sholat adalah rukun Islam yang kedua bahkan merupakan rukun Islam yang terpenting setelah syahadatain.
Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam bersabda:
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَالْحَجِّ ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam di bangun di atas lima pondasi, yaitu: Syahadat, sholat, zakat, haji dan puasa di bulan Romadhon.”
(HR. Bukhori dan Muslim)
2. Sholat adalah munajat (komunikasi dan hubungan langsung) antara hamba dengan Robbnya.
Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَامَ فِى صَلاَتِهِ ، فَإِنَّهُ يُنَاجِيْ رَبَّهُ
“Sesungguhnya salah seorang dari kalian apabila berdiri sholat, maka ia sedang bermunajat dengan Robbnya.”
(HR. Bukhori: no. 405)
3. Sholat adalah penolong dalam segala urusan penting dan pencegah dari segala maksiat dan kemunkaran.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu.”
(QS. Al-Baqoroh [2]: 45)
“Alloh memerintahkan mereka untuk meminta tolong dalam seluruh urusan mereka dengan berbagai jenis kesabaran yaitu sabar dari maksiat kepada-Nya sehingga meniggalkannya, dan sabar atas takdir-Nya yang tidak menyenangkan baginya sehingga tidak murka. Dengan sabar dan pengendalian jiwa dalam menjalankan perintah Alloh untuk bersabar merupakan sumber pertolongan terhadap setiap perkara. Begitu pula meminta pertolongan dengan sholat yang merupakan timbangan iman dan pencegah dari kekafiran dan segala macam bentuk kemungkaran.”
(Taisiir al-Kariim ar-Rohman: 34)
Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
“Dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.”
(QS. Al-Ankabuut [29]: 45)
“Sholat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar karena seorang hamba yang menegakkannya dengan menyempurnakan seluruh rukun dan syaratnya serta kekhusyu’annya, maka bersinarlah hatinya, bersihlah perasaannya, bertambahlah imannya, kuatlah keinginannya untuk berbuat kebaikan serta sedikit atau menghilangkan kesukaannya pada keburukan.”
(Taisiir al-Kariim ar-Rohman: 581)
4. Sholat adalah cahaya bagi orang-orang beriman yang memancar dari dalam hatinya dan akan menyinarinya ketika di Padang Mahsyar.
Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam bersabda:
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوْرًا وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa yang menjaga sholatnya, niscaya ia akan menjadi cahaya, bukti dan penyelamat (baginya) pada hari kiamat.”
(HR. Ahmad, al-Mundziri berkarta isnadnya jayyid: 1/386, al-Haitsami berkata: Perowi Ahmad semuanya tsiqot, ad-Darimi: 2/301 dan Ibnu Hibban: 3/14)
5. Jika diibaratkan sebuah bangunan, maka sholat adalah tiangnya.
Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam bersabda:
رَأْسُ الْأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ
“Pokok utama setiap urusan adalah Islam sedangkan tiangnya adalah sholat.”
(HR. Ahmad: 5/231, at-Tirmidzi: 7/362 ia berkata: Hadits Hasan Shohih, Ibnu Majah: 2/1314, Ibnu Hibban: 1/218, al-Baihaqi: 9/65 dan al-Hakim: 2/413, ia berkata: Shohih menurut syarat Bukhori dan Muslim dan disepakati oleh adz-Dzahabi)
6. Sholat adalah perkara yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat.
Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam bersabda:
أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلاَةُ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
“Amalan pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah sholat. Jika baik, maka baiklah seluruh amalnya, dan apabila rusak maka rusaklah seluruh amalnya.”
(HR. Ibnu Nashr: 2/211 dan Thobroni: no. 204, dishohihkan oleh syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Hadits ash-Shohihah: no. 1358)
7. Sholat merupakan ikatan Islam yang terakhir hilang dari muka bumi.
Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam bersabda:
لَيُنْقَضَنَّ عُرَى الْإِسْلاَمِ عُرْوَةً عُرْوَةً فَكُلَّمَا انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِى تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضاً الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلاَةُ
“Sungguh akan terurai tali Islam pintalan demi pintalan, disaat telah terlepas satu pintalan, maka manusia berpegang teguh dengan pintalan berikutnya. Maka pintalan yang pertama kali terlepas adalah hukum (syariat) dan pintalan yang terlepas paling akhir adalah sholat.”
(HR. Ahmad: 5/251, Ibnu Hibban: 8/253, al-Hakim: 4/92 dan beliau menshohihkannya)