إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا .
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
Kaum muslimin rahimakumullah…..
Syarat sah dari keislaman seseorang adalah mengucapkan dua kalimat syahadat, syahadat yang pertama adalah bersaksi bahwa tidak sesembahan yang berhak untuk diibadahi selain Allah, adapun yang kedua adalah bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Pada khutbah Jum’at kali ini kita akan membahas tentang arti persaksian Muhammad Rasul Allah.
Arti dari bersaksi akan kerosulan Nabi Muhammad adalah bersaksi baik secara batin dan zhahir bahwa Muhammad adalah hamba dan rosul-Nya yang diutus untuk seluruh ma-nusia, mengamalkan apa-apa yang diperintahkan olehnya, membenarkan apa-apa yang dikhabarkan, menjauhi apa-apa yang dilarang, dan tidak beribadah kepada kepada Allah kecuali dengan apa-apa yang telah disyari’atkan olehnya.
Allah berfirman :
“Katakanlah: ‘Taatlah kepada Allah dan taatlah kalian kepada rasul; dan jika kalian berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepada kalian. Dan jika kalian taat kepadanya, niscaya kalian mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.” (QS. An-Nuur [24]: 54)
Kaum muslimin rahimakumulloh…
Sesungguhnya syahadat kepada Nabi Muhammad terdiri atas dua rukun. Rukun yang pertama adalah mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah seorang hamba sebagaimana di dalam lafadz syahadat yang diucapkan oleh kita yaitu Asyhadu Anna Muhammad ‘Abduhu wa Rasuluhu (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya). Allah berfirman :
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kalian, yang diwahyukan kepadaku: ‘Bahwa sesungguhnya tuhan kalian itu adalah tuhan yang Esa.’ Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Rabbnya.” (QS. Al-Kahfi [18]: 110)
Maka arti dari rukun yang pertama ini adalah sesungguhnya Nabi Muhammad adalah manusia biasa yang diciptakan oleh Allah , sama seperti manusia pada umumnya, dia makan, minum, berjalan di pasar, menikah dan lain-lain. Namun dari sisi kemuliaan kehambaan Rasululullah Muhammad dibedakan di hadapan Allah dengan manusia pada umumnya. Allah berfirman:
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Isra [17]: 1)
Kemuliaan Rasululloh dapat terlihat dari pilihan Allah kepadanya untuk diperjalankan ke sebuah masjid yang agung dan mulia. Maka tidaklah tepat bagi seorang muslim menempatkan Nabi Muhammad di luar dari batas-batas kemanusian, seperti meminta pertolongan kepadanya, meminta diberikan kemudahan dari semua kesulitan dan lain sebagainya. Allah menyuruh Rasul-Nya untuk menegaskan hal tersebut dengan firman-Nya:
“Katakanlah: ‘Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-‘Araaf [7]: 188)
Kaum muslimin rahimakumulloh…..
Rukun yang kedua dari syahadat Muhammad Rasululloh adalah mengimani bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah yang diutus kepada seluruh umat manusia dan jin mengimani bahwa Muhammad adalah nabi dan rosul terakhir serta penutup para Nabi. Allah berfirman:
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab [33]: 40)
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْﺁن الْعَظِيْمِ وَ نَفَعَنِي وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاۤيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ .أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَ لِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH II
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، رَبِّ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ اْلأَطْهَارِ وَصَحْبِهِ الرَّافِعِيْنَ قَوَاعِدَ الدِّيْنِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ:
Kaum muslimin rahimakumulloh…
Di antara pembuktian dari syahadat Muhammad sebagai utusan Allah adalah meneladani beliau dalam bentuk pengikutan yang totalitas di dalam peribadatan kepada Allah . Allah berfirman:
“Katakanlah: ‘Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali-Imron [3]: 31)
Maka bentuk dari pengikutan yang totalitas adalah:
1. Membenarkan kabar berita yang disampaikannya,
2. Menjunjung tinggi segala perintah yang dititahkannya,
3. Menjauhi segala larangannya dan,
4. Tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan syari’at yang telah dicontohkannya.
Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita untuk mampu mengaplikasi-kan syahadat kepada Nabi Muhammad .
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍّ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي اْلأُمُوْرِ، وَنَسْأَلُكَ عَزِيْمَةَ الرُّشْدِ، وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي اْلأُمُوْرِكُلَّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلآخِرَةِ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لََعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.