TAFSIR SURAH AL-BAQARAH AYAT 8-10

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُوْلُ ءَامَنَّا بِاللهِ وَبِااليَوْمِ الآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَ (8) يُخَادِعُوْنَ اللهَ وَالّذِيْنَ ءَامَنُوْا وَمَا يَخْدَعُوْنَ إِلّآ أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَ (9) فِى قُلُوْبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَ هُمُ اللهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذابٌ أَلِيْمٌ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ (10).

“Di antara manusia ada yang mengatakan, “Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian.” Padahal mereka itu sesungguhnya bukanlah orang-orang yang beriman.”(8) “Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri, sedang mereka tidak sadar.” (9) “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah oleh Allah penyakitnya ; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (10)

 

  • PENJELASAN  KATA

وَمِنَ النَّاسِ (Wa minan-Naasi) : Di antara sebagian manusia.

مَنْ يَقُوْلُ ءَامَنَّا بِاللهِ (Man Yaquulu aamannaa billaahi) : Mereka berkata. “Kami membenarkan Allah Subhanahu Wata’ala sebagai Rabb dan Ilaah, tak ada yang berhak disembah selain Dia dan tak ada Rabb kecuali Dia.”

وَبِااليَوْمِ الآخِرِ (Wa bil Yaumil-Aakhiri) : Kami membenarkan adanya kebangkitan dan pembalasan pada hari kiamat.

يُخَادِعُوْنَ اللهَ (Yukhaadi’uuna-Allaaha) : Mereka menipu Allah dengan menampakkan keimanan dan merahasiakan kekafiran.

وَمَا يَخْدَعُوْنَ إِلّآ أَنْفُسَهُمْ (Wamaa Yakhda’uuna illaa Anfusahum) : Mereka hanya menipu diri mereka sendiri, karena dampak penipuan mereka itu akan kembali pada diri mereka, bukan kepada Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman.

وَمَا يَشْعُرُوْنَ (Wamaa Yasy’uruun) : Mereka tidak mengerti bahwa akibat buruk penipuan mereka itu kembali kepada diri mereka sendiri.

فِى قُلُوْبِهِمْ مَرَضٌ (Fii Quluubihim Maradh) : Di dalam hati mereka ada keraguan, kemunafikan dan rasa sakit karena selalu khawatir akan terbongkar rahasia mereka dan mereka dihukum dengan sekeras-kerasnya hukuman.

فَزَادَ هُمُ اللهُ مَرَضًا (Fa Zaadahumullaahu Maradhaa) : Penyakit mereka ditambah lagi oleh Allah Subhanahu Wata’ala dengan penyakit keraguan, kemunafikan dan rasa sakit hati karena selalu khawatir terhadap sunnatullah yang menggariskan bahwa keburukan tidak berakibat kecuali dengan keburukan pula.

عَذابٌ أَلِيْمٌ (‘Adzaabun Aliim) : Adzab yang sangat pedih dan menyakitkan dalam diri juga jiwa mereka.

  • MAKNA AYAT 8-10 SECARA UMUM

Setelah Allah Subhanahu Wata’ala menjelaskan tentang karakteristik orang-orang yang beriman secara sempurna dan menyebutkan lawan mereka yaitu orang-orang kafir yang memuncak kekafirannya, maka selanjutnya Allah Subhanahu Wata’ala menyebutkan karakteristik orang-oranng munafik, bahwa mereka itu menampakkan keimanan secara lahiriah namun menyembunyikan kekafiran dalam batin. Mereka ini jauh lebih buruk daripada orang-orang yang sangat kafir sekalipun.

Allah Subhanahu Wata’ala memberitahukan bahwa ada sekelompok manusia yang disebut orang-orang munafik. Mereka mengaku beriman dengan lisan mereka tetapi menyembunyikan kekafiran di dalam hati mereka. Mereka menipu Allah Subhanahu Wata’ala beserta orang-orang beriman dengan kemunafikan mereka itu. Akan tetapi akibat buruk dari penipuan mereka itu akan kembali pada diri mereka sendiri, maka pada hakikatnya mereka menipu diri mereka sendiri. Namun, mereka tidak memahami hal itu. Allah Subhanahu Wata’ala juga memberitahukan bahwa di dalam hati mereka itu terdapat penyakit yang berwujud keragu-raguan, hipokrit (nifak) dan ketakutan. Dan Allah Subhanahu Wata’ala menambah rasa sakit itu sebagai hukuman mereka di dunia disamping mengancam mereka dengan adzab yang amat pedih di akhirat nanti, akibat dari kedustaan dan kekafiran mereka.

  • PELAJARAN YANG DAPAT DI AMBIL DARI AYAT  8-10

Diantara petunjuk yang terkandung dalam tiga ayat ini adalah untuk mengingatkan para pelaku dusta, nifak dan menipu, karena sesungguhnya akibat dari menipu itu akan kembali kepada pelakunya, sebagaimana keburukan tidak akan melahirkan kecuali keburukan yang lain.

 

..:: WALLAHU ‘ALAM ::..

Check Also

Tafsir Surat Al Falaq

Alloh subhanahu wata’ala berfirman dalam surat al-Falaq ayat 1-5: (5) قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot