Nash-nash al-Qur’an dan hadits menunjukan akan tingkatan nama-nama Alloh yang baik dan sifat-sifat-Nya yang mulia ini. Bahkan Nabi [saw] menyebutkan bahwa Alloh [swt] memiliki nama yang paling agung, jika Dia dimohon dengan nama tersebut, Dia akan mengabulkan dan apabila diminta, maka dia akan memberi. Barangsiapa yang mengatakan Alloh [swt] tidak memiliki nama yang paling agung, maka dia telah jatuh dari kebenaran.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah [rahimahu] berkata, “Ucapan orang yang mengatakan bahwa sifat Alloh [swt] tidak bertingkat dan seterusnya adalah ucapan yang tidak mendasar, sebagaimana nama-nama dan sifat-sifat Alloh bermacam-macam, maka dia juga bertingkat-bertingkat, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam al-Qur’an, hadits serta ijma’ dan akal.”
Bukti-bukti yang menunjukkan akan tingkatan nama-nama Alloh [swt] sangat banyak. Di antaranya apa yang telah disebutkan dari Nabi [saw] bahwa Alloh [swt] memiliki nama yang paling agung. Jika Dia diminta dengan nama tersebut, Dia akan memberi dan jika Dia dimohon dengannya, Dia akan mengabulkan. Tidak diragukan bahwa ini adalah keutamaan yang sangat agung, yang khusus bagi nama yang telah Alloh [swt] sifati bahwa itu adalah nama Alloh [swt] yang agung. Kita pun akan sedikit menyebutkan beberapa hal ini serta ucapan para ulama dalam penentuan nama Alloh [swt] yang paling agung tersebut.
Imam Ahmad meriwayatkan dalam Al-Musnad, Abu Dawud dan Nasa’I dari Anas bin Malik bahwasanya Nabi [saw] mendengar seseorang berkata, “Ya Alloh aku memohon kepada-Mu bahwasanya engkau memiliki segala bentuk pujian, tidak ada yang berhak disembah dengan benar, melainkan diri-Mu saja tidak ada sekutu bagi-Mu, Engkau Dzat yang Maha memberi, pencipta langit dan bumi yang memiliki kemuliaan dan kesabaran.
Nabi [saw] pun bersabda,
َلقَدْ سَأْتَ اللهَ بِاسْمِهِ اْلأعْظَمِ اَّلذِيْ إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَ إِذَا ُسئِلَ بِهِ أَعْطَى
“Engkau telah memohon kepada Alloh dengan nama-Nya yang agung yang jika Dia dimohon Dia mengabulkan dan jika diminta Dia memberi.”
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Al-Hakim dan selainnya dari Abu Umamaha, ia berkata, “Rosululloh [saw] bersabda,
اِسْمُ اللهِ اْلأَعْظَمِ اَّلذِيْ إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ فِيْ ثَلاَثٍ سُوْرٍ مِنَ اْلقُرآنِ:فِيْ ْالَبقَرَةِ وَآلَ عِمْرَانَ وَطَهَ
“Nama Alloh yang paling agung jika Dia dimohon, maka Dia mengabulkan ada tiga surat dalam al-Qur’an, dalam surat al-Baqarah, ali-Imron, dan Thaha.”
Imam Ahmad meriwayatkan beserta para ulama pengarang kitab sunan dan Ibnu Hibban dalam shahihnya dari Buraidaha, dia berkata bahwa Nabi [saw] pernah mendengar seseorang berkata, “Ya Alloh sesungguhnya aku memohon kepada-Mu bahwasanya aku bersaksi bahwa engkau adalah Alloh yang tidak ada sesembahan yang haq, kecuali diri-Mu yang Maha Esa, tempat bergantung semua makhluk, yang tidak beranak maupun diperanakkan dan tidak ada yang serupa dengannya sesuatu apa pun.” Rosululloh [saw] pun bersabda,
لَقَدْ سَأَلَ بِاسْمِهِ ْالأَعْظَمِ اَّلذِيْ إِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَ وَ إِذَا دُعِيَ بِهِ َأجَابَ
“Sungguh orang ini telah memohon kepada Alloh dengan nama-Nya yang paling agung yang jika Dia diminta Dia member dan jika Dia dimohon Dia akan mengabulkan.”
Inilah sebagian hadits yang shahih dari Nabi [saw] tentang panyebutan nama Alloh paling agung yang jika Dia dimohon, Dia akan mengabulkan dan jika Dia diminta, Dia akan memberi. Oleh Karen itulah, mengenal dan membahas nama ini memiliki kedudukan yang penting menurut para ulama. Mereka pun memiliki banyak pembahasan (karya ilmiyah) yang ringkas maupun yang panjang lebar tentangnya.
Imam Asy-Syaukani [rahimahu] berkata dalam kitabnya “Tuhfatu Adz-Dzakirin,” “Telah di perselisihkan tentang penentuan nama Alloh yang paling agung hingga terdapat 40 pendapat tentangnya, dan telah ditulis secara khusus dalam hal ini oleh Asy-Suyuti.”
Asy-Suyuti tidak menyebutkan dalam kitabnya yang dia tulis secara khusus tentang hal ini yang dia beri nama “Ad-Dur Al-Munazhzham fi ismi al-a’dzam” melainkan hanya 20 pendapat. Kebanyakan pendapat tersebut tampak jelas kelemahannya karena tidak ada dalil dari al-Qur’an dan hadits, bahkan sebagiannya jelas terdapat unsure dipaksakan. Kelompok tasawuf dalam hal ini banyak memilih kebatilan-kebatilan yang tidak perlu untuk ditoleh sama sekali. Mereka mendatangkan hadits-hadits palsu, riwayat-riwayat yang dikarang sendiri, dan kisah-kisah yang dusta tentangnya, untuk menipu orang-orang awam dan yang jahil dari kaum Muslimin. Oleh karena itu, wajib bagi setiap Musliim untuk berhati-hati terhadap agamanya dan selalu waspada dari tipuan dan kebatilan kaum tasawuf.
Sesungguhnya yang paling mashur dari pendapat-pendapat yang ada tentang nama Alloh yang paling agung dan pendapat yang paling dekat dengan kebenaran karena di dukung oleh dalil-dalil adalah nama “Alloh.” Dan ini adalah pendapat jumhur ulama.
Imam Abu Abdillah Ibnu Mandah berkata dalam kitabnya At-tauhid dan beliau memilih nama Alloh yang paling agung adalah nama “Alloh”, beliau berkaata, “Nama Alloh” adalah pengenalan terhadap dzat-Nya. Dia menjadikannya sebagai awal keimanan, tiang Islam, kalimat yang haq, dan kalimat ikhlas dan menyelisihi semua sekutu-sekutu yang ada dan segala tandingan bagi-Nya. Dengan-Nya, seorang terselamatkan dari pembunuhan, dengannya di mulai kewajiban-kewajiban, diikat perjanjian, dan dilindungi dari setan. Dan dengan nama-Nya Alloh membuka dan menutup segala sesuatu. Maha tinggi nama-Nya yang tidak ada sesembahan yang haq selainnya.”
Nama yang paling agung ini memiliki kekhususan-kekhususan yang tidak dimiliki oleh nama-nama lain. Di antara kekhususan-Nya bahwa Alloh menyandarkan semua nama-nama-Nya kepadanya, seperti dalam firman-Nya:
“Hanya milik Alloh asma-ul husna,” (QS. al-A’raaf [7]:180)
Dikatakan Al-Aziz, Ar-Rahmaan, Al-Karim, dan Al-Quddus adalah nama-nama Allo. Selain itu, tidak benar kalau dikatakan bahwa “Alloh” adalah nama bagi Ar-Rahmaan. Bahkan nama Alloh yang mulia ini mencakup semua makna nama-nama Alloh yang lain secara global. Nama-nama Alloh yang baik merupakan penjelasan dan perincian bagi sifat-sifat ilahiyah-Nya. Dikarenakan makna-makna agung yang dimiliki oleh nama ini yang khusus bagi-Nya yang tidak dimiliki oleh selainnya, maka sebagian besar ulama berpendapat bahwa nama ini “Alloh” adalah nama-Nya yang paling aguung. Di antara hal yang menguatkan hal ini adalah nama ini disebutkan dalam semua hadits yang berkaitan dengan nama Alloh yang paling agung.
Di antara para ulama, ada pula yang berpendapat bahwa nama Alloh yang paling agung adalah “Al-hayyu Al-qoyyuum.”
Imam Ibnu Al-Qoyyim [rahimahu] berkata dalam kitab beliau “Zaadu Al-Ma’ad”, “’Sesungguhnya sifat Al-Hayah (kehidupan) mencakup semua sifat kesempurnaan yang merupakan konsekuensiny. Sifat Al-Qoyyuumiyah (kemandirian) mencakup semua alat perbuatan. Oleh karena itulah, maka nama Alloh yang paling agung yang apabila Dia dimohon, Dia akan memberi dan apabila Dia diminta Dia akan mengabulkan adalah nama ‘Al-Hayyu Al-Qoyyuum.”
Dua nama ini disebutkan dalam kebanyakan hadits-hadits yang berkaitan dengan nama Alloh yang paling agung.
Wallohu a’lam bishowab
(Red-HASMI)