New York-HASMI.org| Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ron Prosor, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengecam sebuah serangan roket yang telah menghantam Negeri Yahudi itu. Serangan roket itu menjadi serangan roket pertama dari Gaza yang muncul setelah Israel menyepakati gencatan senjata dengan Hamas.
“Setelah 3 bulan kita hidup dengan tenang, warga Israel kembali terbangun di pagi hari ini dan menemukan bukti dari tindakan teror yang realistis dari Gaza. ketenangan selama 3 bulan itu sudah rusak,” demikian surat yang dilayangkan Prosor ke DK PBB, seperti dikutip dari Times of Israel, Rabu (27/2/2013).
“Serangan ini tidak dapat diterima, karena telah merusak gencatan senjata yang kami sepakati untuk menyelesaikan peperangan kami dengan Hamas, tahun lalu. Israel memandang Hamas sebagai pihak yang mesti bertanggung jawab atas serangan di wilayah yang mereka kuasai. Tidak ada satu negara pun yang akan duduk diam jika organisasi teroris tengah bermain Roket Rusia terhadap warganya negara itu,” lanjutnya dalam surat tersebut.
Tembakan roket itu muncul dari Jalur Gaza dan akhirnya menghantam jalanan di Kota Ashkelon pada Selasa kemarin. Serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun sudah menyebabkan kerusakan.
Sesaat setelah serangan itu berlangsung, Brigade Jihad Al-Aqsa yang merupakan sayap militer Fatah mengklaim bertanggung jawab dalam insiden serangan itu. Mereka mengatakan bahwa serangan roket itu adalah serangan balasan atas kematian seorang tahanan Palestina, Arafat Jaradat.
Seperti diketahui, Pemerintah Palestina sangat yakin bahwa Jaradat tewas akibat siksaan dari para sipir penjara Israel. Klaim itu diutarakan usai Palestina melakukan otopsi terhadap jenazah pria itu.
Namun Israel bersikeras mengatakan, Jaradat sama sekali tidak menjalani siksaan. Menurut Israel, Jaradat meninggal dunia karena sakit yang menimpanya.
Warga Palestina pun berang dan melakukan protes di Tepi Barat untuk menentang Israel. Presiden Palestina Mahmoud Abbas berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah perseteruan antar warganya dan Israel. Meski demikian, upaya Abbas dinilai telah gagal karena roket kembali muncul dan menghantam Negara Zionis itu. (Red-HASMI/oke-z)