KUALA LUMPUR (www.hasmi.org) | Sebuah Organisasi Islam Malaysia terkemuka telah mengecam ritual sihir yang dilakukan oleh Bomoh atau dukun, Untuk memecahkan misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines nomer penerbangan MH370 karena anti Islam. Sejumlah tokoh mengatakan tindakan tersebut sangatlah memalukan.
“Siapa pun yang melawan prinsip dan fatwa syariah akan diminta untuk membubarkan dan jika mereka menolak, kami akan menangkap mereka,” Zaifullah Jaafar Shidek, kepala cabang Sepang dari Jabatan Agama Islam Selangor (Jais) mengatakan, seperti dikutip oleh Star Online pada Kamis 13 Maret, demikian lansironislam.net.
“Hal ini untuk menghindari orang-orang dari berbuat syirik,” tambahnya.
Malaysia Airlines membawa 227 penumpang, termasuk dua bayi, dan 12 awak, hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing sekitar satu jam setelah lepas landas dari Bandara Internasional KL hari Sabtu lalu.
Sekelompok bomoh atau dukun melakukan ritual yang nyatakan dapat membantu menemukan pesawat jet yang hilang.
Para bomoh yang dipimpin Ibrahim Mat Zain, yang menyebut dirinya Raja bomoh Sedunia dan bergelar Datuk Mahaguru, membawa air zam-zam, dua buah kelapa, sebuah “tongkat ajaib” dan “karpet ajaib” yang disajikan sebagai “perahu” untuk dia dan asistennya. Acara itu digelar di Sesi di Anjung Tinjau Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) menarik perhatian banyak orang. Para bomoh kembali melakukan aksi ritual pada hari Rabu yang memicu kecaman tokoh dan ulama Islam Malaysia.
“Sebagai seorang Muslim, saya percaya bawa doa-doa yang ikhlas sebagai cara untuk menarik campur tangan Allah,” Ahmad Fazrin Yahaya, Kepala Pertubuhan Ilmuan Malaysia (Organisasi Cendikiawan Malaysia), mengatakan.
“Ini adalah ritual tidak masuk akal yang mempermalukan Muslim Malaysia dan tampaknya mengejek ajaran Islam yang benar,” katanya kepada wartawan di The Everly Hotel pada hari Kamis.
Pemimpin Oposisi Anwar Ibrahim telah ikut mengutuk praktek bomoh. Ibrahim mendesak penyelidikan penuh untuk mengetahui siapa yang mempekerjakan bomoh untuk melakukan ritual itu.
“Cara kita menangani krisis telah lemah, dan sekarang kita memiliki bomoh yang memperburuk situasi. Beberapa menuduh itu adalah kesalahan saya, bahwa saya mengirimnya. Tapi siapa yang benar-benar memberinya izin?” ujar Ibrahim yang dikutip oleh Free Malaysia Today, Kamis.
“Di mana Jakim (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia)? Dimana Menteri di kabinet Perdana Menteri? Siapa yang memberi izin bomoh? “
Seorang Menteri yakni Shahidan Kassim membantah bahwa ada pihak di pemerintah yang telah menyewa bomoh tersebut.
“Bomoh itu tidak disewa oleh UMNO atau pemerintah,” katanya.(Red/HASMI/MUSLIMDAILY)