Boyolali – Warga lereng Gunung Merapi menggelar ritual “Ruwatan Bumi” dengan menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk, di Joglo Selo, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Pagelaran wayang kulit semalam suntuk tersebut disaksikan ribuan warga lereng Merapi yang dimulai Kamis (12/5) malam sekitar pukul 11.30 WIB hingga Jumat (13/5) pagi.
Ketua Panitia mengatakan, kegiatan ritual ruwatan bumi dilaksanakan sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Ruwatan bumi ini adalah sebagian tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa agar bencana meletusnya Gunung Merapi pada 2010 tidak terjadi lagi,” katanya
Petunjukan wayang kulit dengan dalang Ki Mantep Sudarsono tersebut mengambil judul “Ismoyo Maneges” . Pertunjukan diawali penyerahan tokoh wayang Semar dari Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat Sujana Royat kepada Ki Mantep.
Wakil Bupati Boyolali Agus Purmanto mengatakan, pergelaran wayang kulit semalam suntuk ini, selain ritual sedekah bumi pascabencana Merapi, juga sebagai acara sosialisasi awal tahapan partisipasi integrasi dan PNPM padat karya.
Sujana Royat sebelumnya, secara simbolis, juga menyerahkan dana PNPM Mandiri pedesaan daerah bencana Merapi, yakni untuk Boyolali sebesar Rp 6,5 miliar untuk tiga kecamatan, Klaten (Rp 6,2 miliar) untuk tiga kecamatan, Magelang (Rp 13 miliar) untuk tujuh kecamatan, dan Sleman (Rp 2,5 miliar) untuk satu kecamatan. (Redaksi HASMI/L6)