Pati – Warga Desa Mintomulyo, Pati, Jawa Tengah, Jumat (5/11), menggelar ritual kesyirikan yakni tolak bala atau resik desa. Mereka mendoakan keselamatan seluruh warga desa, mereka juga memanjatkan doa untuk korban bencana tsunami di Kepulauan Mentawai dan letusan Gunung Merapi.
Acara ini diawali dengan kirab nasi tumpeng dari makam leluhur Mbah Tareko atau punden Desa Mintomulyo. Kirab berjalan mengelilingi sepanjang jalan desa. Di barisan depan, Kepala Desa Mintomulyo, Supoyo memimpin jalannya kirab diikuti para perangkat serta sejumlah pengurus warga setempat.
Di sepanjang jalan, terlihat ratusan warga yang telah menanti sejak pagi untuk menyaksikan kirab. Warga meyakini kirab tumpeng yang melintasi depan rumah mereka akan memberi berkah bagi keselamatan dan kesehatan. Selanjutnya, warga menyerahkan nasi hajatan ke aula punden untuk pesta bersama. Prosesi kemudian dilanjutkan dengan doa bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan seluruh warga desa.
Klimaks dari ritual tersebut adalah pembagian nasi tumpeng. Ratusan warga yang telah memadati sekitar lokasi punden berebutan untuk mendapat sebungkus nasi tumpeng. Mereka meyakini nasi tumpeng yang telah mendapat doa tersebut dapat memberi berkah padahal jelas sekali bahwa hal itu adalah kesyirikan akbar. (Liputan6)