Wisata air terjun di Dusun Berkong, Desa Kertagena Daya, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terancam ditutup. Pasalnya, areal tersebut kerap dijadikan tempat perbuatan asusila oleh kalangan muda-mudi yang datang ke sana.
Ahmad Fauzi (28) yang merupakan warga sekitar tempat wisata menuturkan, pada hari libur sekolah, banyak pasangan remaja yang datang. Namun, mereka datang bukan untuk menikmati indahnya pemandangan alam di sekitar air terjun, melainkan melakukan adegan yang tabu bagi warga sekitar.
Maklum, lokasi air terjun yang masih belum diberi nama tersebut sangat sepi. Bahkan, ada semak-semak yang sering “dimanfaatkan” oleh pengunjung. “Warga setempat merasa resah dengan kedatangan mereka, dengan berbuat ulah yang tidak etis,” kata Ahmad Fauzi.
Bahkan lanjutnya, beberapa waktu lalu ada muda-mudi dari luar daerah yang terpaksa digerebek warga karena aksi serupa. Keduanya sempat diadili oleh warga dan dibawa ke kantor desa setempat. Bahkan, mereka sempat akan dibawa ke kantor polisi. Namun, karena meminta maaf dan berjanji tidak akan datang lagi ke tempat itu, keduanya dilepas warga.
“Warga marah atas kejadian itu dan mengancam akan menutup tempat wisata air terjun,” ungkap Ahmad Fauzi.
Kondisi itu mengundang keprihatinan pemerintah setempat. Bupati Pamekasan Kholilurrahman mengatakan, pihaknya masih akan mengkaji kemungkinan apakah tempat tersebut untuk dikembangkan atau tidak. Namun, jika tetap dibiarkan begitu saja dan tidak terawat, maka akan ada efek lain yang berpengaruh terhadap warga sekitar.
“Jika warga merasa tidak nyaman dengan pengunjung yang datang hanya untuk berbuat maksiat, maka pertimbangannya akan berbeda,” kata Kholilurrahman.
Namun, lanjut Kholilurrahman, dukungan tempat wisata itu terhadap peningkatan ekonomi warga sekitar juga patut dipertimbangkan. Dengan adanya tempat wisata itu, warga dapat membiayai pendidikan anak. “Semua masukan dari warga dan fenomena yang terjadi di lokasi wisata akan kami kaji,” kata Kholilurrahman. (Redaksi HASMI/Kompas)