Singapura-HASMI.org| Kenyataan-pun berkata demikian. Dan memang seperti itulah kenyataannya. Indonesia merupakan salah satu Negara yang di ‘Black List’ oleh wisatawan Muslim maupun turis Mancanegara.
Bagaimana tidak, Negara yang dahulu di kenal dengan penduduknya yang ‘ramah’ dan suasananya yang asri ini telah berubah drastis menjadi Negara yang penuh asap polusi dan bahkan dinilai sebagai salah satu Negara penghasil sampah terbesar.
Tak heran jika Negara tetangga (MALAYSIA) menjadi tempat tujuan yang lebih tepat disambangi oleh wisatawan Muslim menurut sebuah survei yang dirilis Rabu kemarin (15/1/2013) yang juga memasukkan Mesir, Turki, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Singapura sebagai runner-up. Kemana INDONESIA …?
Penelitian yang dilakukan oleh konsultan perjalanan Muslim ‘Crescentrating’ – yang berbasis di Singapura – menilai dan memberi peringkat negara pada seberapa baik mereka melayani serta meningkatnya jumlah turis Muslim yang mencari makanan halal dan fasilitas halal.
Hal lain yang digunakan sebagai kriteria termasuk tingkat keselamatan dalam suatu negara, kemudahan akses ke makanan halal dan fasilitas shalat serta apakah hotel memenuhi kebutuhan para tamu Muslim.
Pada skala satu sampai 10 di mana 10 adalah nilai terbaik, Malaysia keluar menjadi nomor satu dengan nilai 8,3 di antara 50 negara yang disurvei.
Mesir berada di tempat kedua dengan nilai 6,7, diikuti oleh Uni Emirat Arab dan Turki dengan 6,6 serta Arab Saudi berada di tempat keempat dengan skor 6,4 dan Singapura di posisi kelima dengan nilai 6,3.
Indonesia, Maroko dan Yordania mencetak nilai 6,1 pada posisi keenam, peringkat ketujuh Brunei, Qatar, Tunisia dan Oman, semuanya dengan skor 6,0.
CEO Crescentrating Fazal Bahardeen mengatakan survei itu diambil dari sudut pandang para traveler, artinya mengukur kemudahan akses yang dilakukan oleh wisatawan Muslim – bukan penduduk setempat – terhadap makanan halal dan fasilitas.
“Malaysia adalah salah satu dari sedikit negara di mana Anda dapat menemukan tempat shalat di hampir setiap lokasi – baik itu pusat perbelanjaan atau bandara,” kata Fazal kepada AFP.
Dia mengatakan bahwa sementara pemerintah Malaysia telah berfokus pada pasar wisatawan selama beberapa tahun, Indonesia – negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia – belum melakukan hal itu juga.
“Masalah utama bagi Indonesia adalah bahwa hal itu tidak mudah bagi seorang pengunjung Muslim untuk menemukan ketersediaan makanan halal. Untuk penduduk setempat hal itu mungkin tidak akan menjadi masalah.”
Arab Saudi sebagai tujuan wisata untuk pertama kalinya sejak survei dimulai pada 2011 karena lebih banyak Muslim menggunakan liburan mereka untuk pergi ke sana untuk melakukan umrah, Fazal mengatakan.
Dalam hal kota sebagai tempat tujuan belanja, Dubai mengalahkan Kuala Lumpur untuk tempat nomor satu, menurut survei yang menilai dari banyaknya fasilitas makanan dan tempat shalat di pusat perbelanjaan.
Istanbul, Jeddah, Singapura, Kairo, Abu Dhabi, New Delhi, London dan Doha masuk dalam top-10 negara tempat tujuan belanja.
Bandara Suvarnabhumi Thailand dan Bandara Internasional Kuala Lumpur dinilai bandara yang ramah untuk wisatawan muslim.
Pengeluaran oleh wisatawan Muslim juga tumbuh lebih cepat daripada tingkat global dan diperkirakan akan mencapai 192miliar dolar per tahun pada tahun 2020, naik dari 126 miliar di tahun 2011, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Crescentrating dan perusahaan lainnya yang dirilis tahun lalu. (Red-HASMI/IP/al-arabiya)