Dakwah Adalah Misi Penyelamatan

DAKWAH ADALAH MISI PENYELAMATAN

Laki-laki separuh baya itu berjalan dengan tergesa-gesa, nafas berat sisa sakit dari penyakitnya mengiringi langkah cepatnya. Dia bergegas meninggalkan rumahnya setelah mendengar bahwa para Rosul yang diutus Alloh dalam keadaan bahaya, kaumnya sedang mengepung para Rosul itu. Terlihat jelas kaumnya sedang marah kepada mereka. “Kalian adalah pembawa sial, kami ditimpa celaka karena kalian” terdengar oleh laki-laki itu sang Rosul membela diri “Kami bukan pembawa sial, sesungguhnya perbuatan syirik kalianlah yang menyebabkan kalian ditimpa musibah!” kaum tersebut tak bisa terima dan mereka mulai bertindak anarkis kepada para rosul tersebut.

Lalu tiba-tiba datanglah laki-laki paruh baya tadi dengan berteriak “Wahai kaumku, janganlah kalian menganiaya mereka, ikutilah para Rosul itu, sesungguhnya mereka orang-orang yang tulus dan tidak meminta balasan apapun dari kalian” laki-laki itu pun kemudian menceritakan bahwa dia sudah menjadi pengikut para Rosul tersebut, yang terjadi kemudian bukanlah kaumnya tersadar malah mereka mengalihkan kemarahan mereka kepada laki-laki paruh baya tersebut dan langsung menganiayanya hingga tewas.

Setelah meninggal, diceritakan bahwa laki-laki tersebut langsung dimasukkan ke dalam surga dan berkata “Duh seandainya kaumku mengetahui, apa yang aku dapatkan dan mengapa Alloh subhanahu wata’ala menjadikanku orang yang dimuliakan-Nya”

Itulah sepenggal kisah singkat Habib An-najar yang dimuat di dalam Al-Qur’an surat yasin, pada cerita tersebut nampaklah usaha maksimal yang dilakukan oleh beliau untuk menyelamatkan dakwah yang dilakukan oleh para Rosul dan menyelamatkan umatnya dengan cara memberitahu dan mengajak umatnya untuk beribadah kepada Alloh subhanahu wata’ala ia lakukan usaha penyelamatan tersebut walaupun resikonya ia harus meregang nyawa. Namun ia mendapatkan balasanya segera dari Alloh subhanahu wata’ala, langsung dimasukkan ke surga yang penuh dengan kenikmatan..

Usaha penyelamatan serupa pernah dilakukan Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam ketika mendakwahi penduduk kota Thoif, namun bukannya menerima malah mengusir dan menganiaya Nabi shollallohu’alaihi wasallam dalam keadaan terluka, Alloh menawarkan penghancuran penduduk kota tetapi Nabi shollallohu’alaihi wasallam memilih untuk terus berharap bahwa suatu hari penduduk kota Thoif akan beriman dan selamat dari azab Alloh subhanahu wata’ala itulah misi penyelamatan yang dilakukan Rosululloh kepada kota Thoif dan penduduk seluruh dunia.

Demikianlah dakwah pada intinya adalah upaya penyelamatan manusia secara keseluruhan dari ancaman penderitaan pedih dan abadi di neraka Jahannam. Maka ketika seorang muslim bertekad untuk menjadi dai dan berdakwah, pada dasarnya ia telah bergabung dalam kafilah yang sama dengan para Nabi dalam sebuah misi mulia “Misi Penyelamatan”

Sebuah misi yang mulia karena dilakukan oleh manusia terbaik dari kalangan para Nabi dan Wali Alloh, sebuah kemuliaan yang akan diganjar dengan balasan yang lebih baik dari mendapatkan kendaraan yang paling mewah saat ini.

Nabi shollallohu’alaihi wasallam bersabda,

فَوَاللَّهِ لأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ

“Demi Alloh, sungguh satu orang saja diberi petunjuk oleh Alloh dengan sebab dakwahmu, maka itu lebih baik dari unta merah.”
(HR.Bukhori dan Muslim)

Sungguh beruntunglah seorang da’i jika dia menyadari betapa mulianya misi penyelamatan, tapi setan musuh manusia tak akan membiarkan kemuliaan ini direngkuh sang da’i, maka dibuatnya sang da’i lalai dan dilupakan dari misi mulia ini, bahkan sampai ada yang tak sadar untuk apa dia berdakwah.

Dakwah adalah ‘MISI PENYELAMATAN’. Sehingga dia tak peduli berapa banyak orang yang mati dalam kesyirikan setiap hari? berapa orang yang mati dalam bid’ah dan kesesatan? berapa orang yang mati tidak menunaikan sholat? Demikianlah, umat terus tenggelam dalam keterpurukan sampai sang dai tersadar akan misi mulia tersebut. Setiap dia lupa atau terlambat menyadari tentang pentingnya dakwah walau satu hari,  maka sekian orang jatuh korban karena kelalaiannya, dan ini bukanlah masalah sepele.

Lebih dalam lagi, sesungguhnya amal dakwah adalah usaha penyelamatan anak keturunan sang da’i sendiri kelak. Ketika dia berdakwah ia sedang mempersiapkan masyarakat yang taat kepada Alloh , dimana masyarakat seperti itulah yang akan membantu anak keturunan sang da’i untuk menjaga ketaatannya kepada Alloh subhanahu wata’ala. Karena hanya masyarakat yang taat pada Alloh subhanahu wata’ala lah yang di sana akan tumbuh subur amal-amal sholeh dan terpuruklah sarana-sarana kemaksiatan..

Semoga Alloh subhanahu wata’ala mengumpulkan kita dalam misi mulia ini dan menganugerahkan keistiqomahan sampai ajal menjemput..

Aamiin

Check Also

IMRAN BIN HUSHAIN/Seperti Malaikat

IMRAN BIN HUSHAIN Seperti Malaikat   Pada tahun Perang Khaibar, ia datang kepada Rasulullah ﷺ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot