Nama : AM-408 ALI
Angkatan 10
Pertanyaan:
Min sikap seorang pemimpin dalam al-qur’an & hadist nabi itu bagaimana? Lalu bagaimana cara supaya pemimpin tersebut bisa mengatasi masalah dalam organisasi misalnya, menurut al-qur’an & hadist nabi?
Jawaban:
“CIRI SEORANG PEMIMPIN ISLAM”
(Menurut Al-Qur’an & Hadits) di antaranya:
1) Taat Kepada Alloh & Rosul-Nya
Firman Alloh Ta’ala:
“Katakanlah: Taatilah Allah dan Rosul-Nya jika kamu berpaling maka sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang kafir”.
(QS. Ali-Imran: 32)
2) Beriman Dan Beramal Sholih
Firman Alloh Ta’ala:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholih, mereka itulah sebaik-baik makhluk”.
(QS. Al-Bayyinah: 7)
3) Melaksanakan solat
(Maksud) Sabda Nabi shollallohu’alaihi wasallam:
“Kelak akan memerintah pembesar-pembesar yang kebijaksanaannya ada yang kamu kenal baik dan tak baik. Maka siapa membenci yang tidak baik lepaslah dia daripada dosa, bahkan sesiapa mengingkarinya selamatlah dia. Tetapi sesiapa yang rela bahkan mengikuti yang tidak baik maka berdosalah ia”. Sahabat bertanya bolehkah membunuhnya? Nabi menjawab:”Tidak, selagi melaksanakan solat”.
(HR. Muslim 4/1820)
4) Takut Kepada Alloh subhanahu wata’ala
Firman Alloh Ta’ala:
يخافون ربهم من فوقهم ويفعلون مايؤمرون
“Mereka takut kepada Tuhan mereka yang berkuasa di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan”.
(QS. An-Nur: 50)
5) Memimpin Dengan Kitabulloh Dan Sunnah Nabi shollallohu’alaihi wasallam
“Sekalipun hanya seorang hamba yang dijadikan pemimpin yang memerintah kamu tetapi sesuai dengan kitabullah maka hendaklah kamu dengar dan mentaatinya”.
(HR. Muslim no.1838)
6) Adil
Firman Alloh Ta’ala:
“Sesungguhnya Alloh menyuruh berlaku adil dan berbuat kebajikan”.
(QS. An-Nur: 90)
7) Memerintah Kepada Ketaatan Dan Kebaikan
Nabi shollallohu’alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya ketaatan itu hanyalah pada sesuatu yang makruf(perkara yang baik pada syara’)
(HR. Muttafaq ‘alaih)
8) Tidak Mengkhianati (Yaitu Amanah)
Firman Alloh Ta’ala:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Alloh dan Rosul dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepada kamu sedang kamu mengetahuinya”.
(QS. Al-Anfal: 27)
9) Tidak Menipu/Berbohong
Firman Alloh Ta’ala:
“Kecelakaan besarlah bagi tiap-tiap orang berdusta lagi banyak berdosa”.
(QS. Al-Jaatiyah: 7)
Sabda Nabi shollallohu’alaihi wasallam:
“Tidak ada seseorang hamba yang dipercayai Alloh kepadanya memimpin rakyatnya kemudian dia mati sedangkan pada hari kematiannya dia menipu rakyat, niscaya Alloh mengharamkan Syurga kepadanya”.
(HR. Muslim 4/1797)
10) Benar dan Jujur
Firman Alloh Ta’ala:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Alloh, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”
(QS. At-Taubah: 119)
“(Yaitu) Orang-orang yang sabar dan yang benar dan yang taat dan yang menafkahkan hartanya dan yang memohon ampun di waktu sahur”.
(QS. Ali-Imran: 17)
11) Berilmu
Firman Alloh Ta’ala:
“Akan tetapi orang-orang zalim mengikut hawanafsu tanpa ilmu”.
(QS. Ar-Rum: 29)
Sabda Nabi shollallohu’alaihi wasallam:
“Apabila urusan diserahkan bukan kepada ahlinya maka tunggulah terjadinya kiamat”.
(HR. Bukhori no.6496)
12) Tidak Zalim
Firman Alloh Ta’ala:
“Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan yang tidak diperintahkan kepada mereka”.
(QS. Al-Baqarah: 59)
Sabda Nabi shollallohu’alaihi wasallam:
“Sesungguhnya sejahat-jahat pemimpin adalah pemimpin yang zalim. Maka janganlah kamu termasuk daripada golongan mereka”.
(HR. Muttafaq’alaih)
13) Tidak Melampau Batas
Firman Alloh Ta’ala:
“Dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melampau batas”.
(QS. Asy-Syu’ara: 151)
14) Tidak Menyesatkan
Firman Alloh Ta’ala:
“Dan mereka berkata: ‘Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami lalu mereka menyesatkan kami dari jalan(yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah azab kepada mereka azab dua kali ganda dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar”.
(QS. Al-Ahzab: 67-68)
15) Mengutamakan (agama) Keimanan
Firman Alloh Ta’ala:
“Hai orang-orang yang beriman,janganlah kamu jadikan bapa-bapa kamu dan dan saudara-saudara kamu sebagai pemimpin-pemimpin (pelindung) sekiranya mereka mengutamakan kekafiran atas keimanan dan sesiapa yang menjadikan mereka pemimpin kamu maka mereka itu adalah orang yang zalim.
(QS. At-Taubah: 23)
16) Tidak Mengutamakan Kenikmatan Dunia
Firman Alloh Ta’la:
“Dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka dan mereka itu adalah orang-orang yang berdosa”.
(QS. Hud: 116)
17) Tidak Mementingkan Diri Sendiri (Yaitu Mementingkan Rakyat)
Sabda Nabi shollallohu’alaihi wasallam:
“Sepeninggalanku nanti akan ada pembesar-pembesar negara yang mementingkan diri sendiri dan bertindak dengan tindakkan yang tidak kamu sukai”.
(HR. Muslim 4/1811)
18) Berjasa Kepada Manusia
Sabda Nabi shollallohu’alaihi wasallam:
“Sesiapa yang ingin bebas daripada Neraka dan mahu masuk ke Syurga, maka hendaklah ia menemui kematiannya dalam beriman kepada Alloh dan hari akhirat dan hendaklah ia berjasa kepada umat manusia sesuai dengan yang diinginkan oleh mayarakat itu.
(HR. Muslim 4/1812)
19) Tidak Mempersulitkan
Dari Aisyah rodhiyallohu’anha berkata: Aku mendengar Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam berdoa di rumahku, Nabi shollallohu’alaihi wasallam berkata:
“Ya Allah, sesiapa yang menjabat suatu jabatan dalam pemerintahan umatku lalu dia mempersulitkan urusan mereka maka persulitkanlah pula dia,dan sesiapa yang menjabat suatu jabatan lalu dia berusaha menolong mereka maka tolonglah dia”.
(HR.Muslim 4/1795)
20) Tidak Sombong
Firman Alloh Ta’ala:
“Dan mereka mengingkarinya kerana kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya”.
(QS. An-Naml: 14)
“Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membangga-banggakan diri”.
(QS. An-Nisa’: 36)
21) Tidak Mengharap Dan Meminta-Minta Jabatan (Pemimpin)
Sabda Nabi shollallohu’alaihi wasallam;
“Demi Alloh, aku tidak akan mengangkat seseorang untuk memangku pekerjaan ini (jawatan) kepada seseorang yang memintanya dan tidak pula kepada orang yang mengharapkannya”.
(Muttafaq ‘alaih)
22) Tidak Menerima Hadiah (Untuk kepentingan/balasan)
Sabda Nabi shollallohu’alaihi wasallam:
“Nabi melaknat pemberi riswah dan penerima riswah (sogokan)”.
(HR. Abu Daud(3580), Tirmidzi(1337), Ibnu Majah(2313), juga diriwayatkan oleh Ahmad, IbnuHibban dan Al-Hakim)
23) Tidak Menggelapkan Harta/Uang Rakyat (Negara)
Sabda Nabi shollallohu’alaihi wasallam:
“Barangsiapa yang kami angkat di antara kamu memangku suatu jabatan lalu disembunyikannya terhadap kami sebuah jarum atau yang lebih kecil daripada itu,maka perbuatannya itu adalah penggelapan.Dia akan datang pada hari kiamat membawa barang yang digelapkannya itu”.
(HR. Muslim 4/1801)
24) Memakmurkan Rakyat/Negara
Sabda Nabi Nabi shollallohu’alaihi wasallam:
“Tidak seorang pun Amir yang menguasai atau memerintah kaum Muslimin, tetapi dia tidak berjuang dengan sungguh-sungguh dan tidak memberikan pengarahan untuk kemakmuran (kecukupan/keperluan) mereka, niscaya Alloh tidak membolehkannya bersama-sama mereka ke Syurga”.
(HR. Muslim 4/1798)
25) Tidak Mengikut Hawa Nafsu
Firman Alloh Ta’ala:
“Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan daripada mengingat Kami dan menuruti hawa nafsunya serta urusannya itu melampau batas”.
(QS. Al-Kahfi: 28)
Wallahu’alam.