إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا .
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ، وَشَرَّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
Kaum muslimin rahimakumullah…..
Dalam Al-Quran kita dapati penjelasan sebagai berikut:
- Islam berarti lawan dari kesyirikan dan kekufuran. Alloh berfirman:
Katakanlah: “Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama kali menyerah diri (kepada Alloh), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang musyrik.” (QS. Al-An’am [6]: 14)
“Apakah (patut) dia menyuruh kalian berbuat kekafiran di waktu kalian sudah (menganut agama) Islam? “(QS. Al-Imran [3]: 80)
- Islam berarti ikhlas kepada Alloh serta khudu’ dan al-Inqiyadh (kepatuhan). Alloh berfirman:
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Alloh.” (QS. An-Nisaa’ [4]:125)
“Dan kembalilah kalian kepada Tuhan kalian, dan berserah dirilah kepada-Nya.” (Qs. Az-Zumar [39: 54)
Makna Islam tersebut berarti mengandung 3 asas utama, yaitu:
- Penyerahan diri secara mutlak kepada Alloh serta
- Tunduk dan patuh kepada syariat yang dibawa oleh para rasul-Nya.
- Membebaskan diri dari berbagai bentuk kesyirikan (al-Bara’ah miin asy-Syirk)
Dari uraian makna-makna ini dapat kita simpulkan bahwa Islam adalah suatu ajaran yang mengajarkan sikap pasrah kepada Alloh (Tuhan semesta alam). Program pokok Islam ini adalah membebaskan manusia dari belenggu faham banyak tuhan dengan mencanangkan dasar kepercayaan dan ketundukan yang diungkapkan dalam kalimat al-Nafy wa’i Itsbat (negasi-konfirmasi) yaitu kalimat “tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Alloh”. Kalimat itu dimulai dengan proses pembebasan dari belenggu kepercayaan dan ketundukkan (pengabdian) kepada hal-hal yang palsu atau selain Alloh dan diakhiri dengan peneguhan bahwa manusia harus mempunyai kepercayaan dan ketundukan (pengabdian) hanya kepada Alloh. Pelaksanaan program ini bagi suatu masyarakat manusia yang telah memiliki kepercayaan dan pengabdian pada Tuhan secara tercampur, proses pembebasannya harus dilakukan dengan pemurnian kepercayaan dan ketundukan (pengabdian) kepada Alloh caranya, pertama dengan melepaskan diri dari kepercayaan dan ketundukkan (pengabdian) kepada selain Alloh dan kedua dengan pemusatan pada kepercayaan dan ketundukan (pengabdian) hanya kepada Alloh.
Pemusatan pada kepercayaan dan ketundukan yang benar berarti menjadikan Alloh sebagai satu-satunya arah dan tujuan hidup, pusat pengabdian yang didapat melalui hidup sesuai dengan syariat Alloh yang diajarkan oleh para utusan-Nya setulus hati nurani. Ketulusan itu dibuktikan melalui tiga hal:
- Meyakini secara kokoh bahwa Alloh Maha Esa pada dzat-Nya, sifat-sifat-Nya, nama-nama-Nya, dan perbuatan-perbuatan-Nya serta tidak ada sekutu bagi-Nya.
- Mempersembahkan pengabdian atau peribadatan kepada Alloh Maha Esa Yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan,
- Berhukum kepada syariat-Nya semata dan bukan kepada undang-undang atau hukum-hukum lainnya.
Islam adalah Fithrah Seluruh Manusia
Alloh berfirman:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Alloh; (tetaplah atas) fitrah Alloh yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Alloh. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui .” (QS. Ar-Rum [30]: 30)
Para ulama menyebutkan bahwa Ikrimah, Mujahid, al-Hasan, Ibrahim, adh-Dhahhak dan Qatadah berkata:
Firman Alloh : fitrah Alloh yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu adalah Dien Alloh, Islam)
Para ulama telah sepakat bahwa yang dimaksud fitrah dalam ayat ini adalah Islam. Rasulullah bersabda :
(( كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الفِطْرَةِ ))
“Setiap anak Adam dilahirkan berada di atas fitrah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Di dalam riwayat lain disebutkan:
(( مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ إِلاَّ وَهُوَعَلَى الْمِلََّةِ ))
“Tidak ada satu anak pun yang dilahirkan kecuali dia berada di atas Millah ini.” (HR. Muslim)
Islam adalah Agama yang Dianut dan Dibawa oleh Seluruh Utusan (Rasul) Alloh
Islam adalah agama seluruh Nabi dan Rasul. Penamaan agama para rasul dengan Islam telah diberikan langsung oleh Alloh . Alloh berfirman:
“Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kalian semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhan kalian, maka sembahlah Aku.” (QS. Al-Anbiya’ [21]: 92)
Ibnu Abbas, Mujahid, Sa’ied bin Jubair, Qatadah dan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata (Sesungguhnya ummat kalian adalah ummat yang satu) agama kalian adalah agama yang satu, yaitu Islam.
Al-Quran menceritakan tentang Isa :
Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Alloh?” para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: “Kamilah penolong-penolong (agama) Alloh, kami beriman kepada Alloh; dan saksikanlah bahwa Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri. (QS. Al-Imran [3]: 52)
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْﺁن الْعَظِيْمِ وَ نَفَعَنِي وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاۤيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ .أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَ لِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH II
إِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ، نَحْمَدَهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Kaum muslimin rahimakumullah…..
Dengan demikian memasuki Islam dan bersikap Islam berarti menyatukan diri dengan gerak atur alam semesta yang tunduk pada undang-undang Tuhan yang sama, meleburkan diri dengan fitrah dan jati diri kemanusiaan kita yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa serta menyambungkan diri pada rantai seluruh utusan Tuhan yang diutus dengan saling melengkapi. Maka
لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَهُمْ يَحْزَنُوْنَ لاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَي
Tidak ada rasa takut dan tidak bersedih, tidak sesat dan tidak celaka pasti akan dicapai oleh manusia dan alam semesta. Adakah satu agama yang menamakan dan dinamakan Islam saat ini selain risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad ? Jika tidak ada mengapa kita harus menolaknya, acuh tak acuh dan bahkan memeranginya? Jika itu kita lakukan berarti kita memorak porandakan susunan dan aturan alam semesta, menghancur luluhkan jati diri fitrah kemanusiaan kita dan memutus mata rantai kebenaran ajaran Tuhan yang dibawa oleh para nabi dan rasul Alloh .
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍّ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي اْلأُمُوْرِ، وَنَسْأَلُكَ عَزِيْمَةَ الرُّشْدِ، وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي اْلأُمُوْرِكُلَّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ اْلآخِرَةِ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لََعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.