KEMURNIAN TAUHID RUH PENGGERAK KEBANGKITAN SEJATI (Oleh : Supendi, S.Sy.)

KEMURNIAN TAUHID RUH PENGGERAK KEBANGKITAN SEJATI

Oleh : Supendi, S.Sy.

Di tengah-tengah keterpurukan umat pada zaman ini, setelah runtuhnya khilafah Utsmaniyah, muncullah secercah cahaya berupa tumbuhnya kesadaran putra-putra Islam untuk bangkit, dengan begitu tentu sangat memberikan harapan yang besar bagi kebangkitan total umat di masa yang akan datang.

Hal ini dapat dilihat banyaknya gerakan-gerakan Islam yang tumbuh untuk berusaha membangkitkan umat dari keterpurukannya meskipun banyak sekali kelemahannya terutama pada titik dasar pondasi tauhid, karena memang ketika jatuhnya kekhilafahan umat dalam keadaan terpuruk ruhaniahnya. Penyimpangan telah terlalu jauh dan kesyirikan merajalela di mana-mana. Dengan demikian tidak heran jika beberapa penyeru dan organisasi kebangkitan masih banyak yang harus diluruskan.

Sudah menjadi logika yang dapat diterima oleh akal semua orang, bahwasanya untuk mendapatkan solusi tepat bagi suatu permasalahan, seseorang harus terlebih dahulu mengetahui sebab terbesar atau induk sebab yang dapat melahirkan sebab-sebab yang lain. Sehingga ketika sebab terbesar telah terselesaikan maka sebab- sebab yang lain-nya akan terselesaikan.

Bahwa sebab terbesar dari semua keterpurukan adalah keterpurukan ruhaniah, keluarnya manusia dari rel sirotulmustaqim. Dan tauhid adalah rambu utama dari rambu-rambu sirotulmustaqim, dia adalah landasan segalanya, jika benar maka benarlah seluruhnya dan jika cacat maka cacatlah seluruhnya.

Tauhid adalah yang pertama dan yang terakhir. Nabi Muhammad Shollallohu’alaihiwasallam pun memulai dakwahnya bukan dengan dakwah akhlak, kendatipun gelar al-Amin telah tersemat dalam diri Beliau, sehingga mungkin dengan dakwah akhlak, manusia akan langsung berbondong- bondong masuk Islam. Namun tidak, justru Beliau Shollallohu’alaihiwasallam memilih jalan dakwah tauhid, inilah landasan agung untuk semua kesuksesan.

Tauhid adalah mengesakan Alloh Subhanahuwata’ala dalam rububiyah- Nya, yaitu dalam perbuatan- perbuatan ketuhanan-Nya, dan mengesakan dan memuliakan nama-nama dan sifat-sifat-Nya serta mengesakan Alloh Subhanahuwata’ala pada hak-hak-Nya sebagai Ilah (Tuhan) untuk seluruh alam.

Para Rosul Mendakwahkan Tauhid

Alloh Subhanahuwata’ala berfirman:

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rosul pada tiap- tiap umat (untuk menyerukan):
“Sembahlah Alloh (saja), dan jauhilah Thaghut…” [QS. an- Nahl: 36]

Para ulama tafsir berkata: “Dan sungguh kami telah mengutus di tengah setiap umat yang telah berlalu seorang rosul yang memerintahkan mereka untuk beribadah kepada Alloh dan taat kepada-Nya semata serta meninggalkan penyembahan kepada selain- Nya, seperti kepada setan- setan, patung-patung dan orang-orang mati dan lain sebagainya yang dijadikan sebagai penolong selain Alloh. (Tafsir Muyassar)

Sungguh kami telah mengutus seorang rosul kepada setiap umat untuk mengajak menyembah Alloh Semata dan memberi peringatan dari penyembahan berhala-berhala dan godaan setan. Kemudian manusia terbagi menjadi dua golongan; sebagian mereka Alloh beri petunjuk sehingga mereka mengikuti para rosul, dan sebagian mereka mengikuti jalan kesesatan sehingga mereka layak tersesat dan hidup menderita.

Berjalanlah di atas muka bumi dengan penuh penghayatan, dan lihatlah kesudahan orang-orang terdahulu yang mendustakan para rosul. (Tafsir al Madinah Al Munawwarah)

Siapa yang berbuat syirik dan meninggalkan tauhid, maka akan terpuruk kekal di neraka.

“Sesungguhnya barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Alloh, maka pasti Alloh Subhanahuwata’ala mengharamkan atasnya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zolim itu seorang penolong pun.” [QS. al- Ma’idah (5): 72]

Saudaraku kaum muslimin…

Bagaimana mungkin jiwa- jiwa yang telah terjatuh ke dalam keterpurukan syirik yang menjadi lawan dari tauhid, sampai menganggap pemujaan dan peribadatan kepada kuburan-kuburan, pohon-pohon, benda-benda mati yang dikeramatkan, bahkan sampai mengagung- agungkan kerbau dan memperebutkan kotorannya dapat membangkitkan umat ini!?.

Maka jelas sekali, tidak mungkin terwujud kebangkitan umat secara total, sebelum bangkitnya jiwa-jiwa yang terpuruk dari kesyirikan menuju tauhid.

Saudaraku kaum muslimin…

Tidak ada solusi kecuali dengan mengikuti orang- orang terdahulu yang sholeh dalam merubah, memperbaiki dan membangkitkan umat dari keterpurukan. Hal ini sebagaimana kaidah yang
dibuat oleh Imam Malik Rohimahulloh.

“Tidaklah akan baik akhir umat ini kecuali mereka mengikuti baiknya awal umat ini”.

Sumber : Materi Majalah INTISARI HASMI Vol. 0003 Rubrik Manhaj Kemurnian

 

Check Also

EDISI KHUSUS (Editorial Majalah INTISARI HASMI Volume 0004)

KEBANGKITAN DI MUARA SEJARAH Oleh : Dr. Muhammad Sarbini, M.H.I.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot