KNIGHT TEMPLAR
(KSATRIA BIARA)
Oleh: Imam Ja’far
Lahir dengan sebutan lain ‘Para Perwira Miskin Kristus dan Bait Salomon’, yang berpusat di Yerusalem. Ksatria (knight) Templar dibentuk pada 1118, setelah Perang Salib Pertama (1096) di bawah pimpinan Paus Urbanus II. Awalnya, mereka hanya bertugas membantu Kerajaan Yerusalem melindungi kerajaannya, dan untuk melindungi keamanan para peziarah Eropa yang ingin pergi ke Yerusalem. Para Ksatria Templar ibarat pasukan khusus yang hanya tunduk pada perintah kepausan.
Dalam perkembangannya, kaum Templar begitu cepat berkembang. Bahkan menjadi penggerak utama dalam politik internasional di masa Perang Salib. Karena itu, Kepausan memberinya tugas istimewa dengan mengizinkan mereka mengumpulkan pajak dan menerima sumbangan, yang sebagiannya dikumpulkan saat Perang Salib. Bersamaan dengan kepercayaan kepada mereka, keuangan mereka bertambah besar dan untuk melipatgandakan kekayaan mereka, tahun 1135 ordo ini memulai kegiatan baru berupa pinjam-meminjamkan uang kepada para peziarah Spanyol yang ingin berkunjung ke Yerusslem dengan sistem renten (Riba). Bahkan sebagian negara sudah bergantung kepada hutang yang mereka berikan. Mereka membangun semacam kapitalisme abad pertengahan, yang disinyalir merupakan “nenek moyangnya” IMF, WORLD BANK dan badan keuangan dunia lainnya.
Knight Templar merintis jalan menuju perbankan modern dengan transaksi mereka yang kita kenal dengan istilah perbankan konvensional atau dunia riba. Sebagaimana tertulis dalam protokol Zionis kedua puluh “Bank antar-bangsa Yahudi akan memberi pinjaman kepada bangsa Goyim (non Yahudi) dengan kadar bunga yang tinggi. Pinjaman yang sedemikian, akan menyebabkan pertambahan kadarhutangberlipatkaliganda. Ekonomi orang Goyim akan lumpuh secara otomatis karena pertambahan hutang tersebut.”
Apa yang dicanangkan dalam protokol Zionis tersebut sudah dikabarkan oleh Alloh subhanahu wata’ala di dalam kitab suci-Nya al-Qur’an, bahwa tokoh agama Yahudi dan Nasrani senantiasa memakan harta orang dengan cara yang batil sebagaimna Alloh subhanahu wata’ala Berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Alloh.” (QS. At Taubah [9]: 34)
Akhirnya, karena kekuatan termasuk keuangan yang semakin membesar membuat pihak gereja Katolik merasa terancam, kemudian berkonspirasi dengan raja Prancis untuk melakukan pembantaian besar-besaran terhadap para Templar. Maka pada tahun 1307, Raja Prancis Philip le Bel dan Paus Clement V memutuskan untuk menangkap dan membubarkan anggota- anggotaordoiniyangdidahului oleh penyelidikan Roma dengan berbagai tuduhan mulai dari perilaku seks menyimpang hingga pemujaan terhadap Baphomet/ kambing mendes (satu dari sembahan-sembahan pemuja setan).
Clevement V bahkan mengeluarkan keputusan kepausan dengan nama Vox in Excelso (suara dari langit). Sejak itu, para pemimpin Templar, yang dijuluki “pemimpin Besar (Grand Master)”, mulai dari yang terpenting dari mereka, Jacques de Molay, dihukum mati pada tahun 1314 atas perintah Gereja dan Raja. Kebanyakan mereka dijebloskan ke dalam penjara, namun sebagian melarikan diri ke tempat yang aman.
Hari penangkapan para Templar jatuh di hari Jum’at tgl 13 Oktober 1307, seluruh veteran tentara salib yang disebut sebagai Ksatria Templar berhasil ditangkap, disiksa, dan dibakar hidup-hidup di lapangan kerajaan. Hingga kini, angka 13 dianggap sebagai angka sial di dunia barat. Banyak gedung bertingkat tinggi -termasuk di Indonesia- tidak mencantumkan lantai 13, tetapi tertulis (misalnya) lantai 12 a, 12 b, baru kemudian lantai 14, karena meyakini kesialan angka 13.
Negara Swiss, yang menjadi tempat pelarian Ksatria Templar, kini terkenal dengan istilah “Safe Heaven” (surga untuk menyimpan uang) merupakan salah satu bukti kepiawaian kaum Templar menghimpun uang dari seluruh dunia.
CIKAL-BAKAL FREEMASON
Banyak peneliti menemukan benang merah yang teramat kuat antara Knigth Templar dengan Biarawan Sion, Freemansonry, Rosicrusian (komunitas rahasia masyarakat mistis di Jerman), Illuminati dan sebagainya. Benang merah itu adalah ideologi esoteris yang bernama Kabbalah. Perkumpulan-perkumpulan rahasia dan sangat tertutup ini diyakini sebagai pihak yang bermain di belakang layar dalam berbagai peristiwa penting dunia. Perang salib misalnya, adalah Peter de Venerable yang merupakan anggota Ordo Kabbalah yang berada dalam gereja Yohanit yang mula-mula memprovokasi Paus Urbanus II agar mengakhiri Perjanjian Aelia yang berisi Perjanjian damai antara Kristian dengan kaum Muslim yang telah ditandatangani oleh Khalifah ‘Umar bin Khattab dan uskup Agung Jerusalem Sophronius bersamaan dengan diserahkannya kota suci Jerusalem dari kekuasaan Kristian ke tangan kaum Muslimin. Para Templar yang juga anggota Ordo Kabbalah Gereja Yohanit, mereka inilah yang merupakan “anak- anak iblis”, sama sekali bukan pengawal sejati Jesus atau Nabi Isa.
“YAHUDI” PANGKAL KERUSAKAN
Sudah menjadi karakter khusus dari bangsa Yahudi, yaitu membuat makar, huru hara, revolusi dan memakan harta riba. Bahkan di dalam Al Qur’an dijelaskan, bahwa bila seorang nabi diutus kepada mereka (bani Israel) maka dua hal yang mereka perbuat kepada nabinya, yaitu mendustakan atau membunuhnya. Seorang tokoh Amerika mengatakan bahwa bila anda menelusuri semua fenomena kerusakan maka hal itu akan mengantarkan anda kepada Yahudi.
Agama Kristen sudah berhasil mereka porak-porandakan akidahnya melalui konsep trinitas yang dibawa oleh Paulus. Mereka juga hendak menerapkan hal yang sama di dalam Islam, bahkan dengan pola dan sistem yang lebih bervariasi, diantaranya “mengkloning” ajaran sesat, memasukkan virus SEPILIS (sekulerisme, pluralisme, liberalisme) membungkus agama Syiah dengan label Islam, dan semua upaya untuk mengganti akidah Islam yang murni, atau setidaknya mengotorinya hingga membuat kemurnian Islam menjadi tersamarkan. Namun bagaimanapun mereka hendak memadamkan cahaya Alloh subhanahu wata’ala, justru Alloh subhanahu wata’ala berkehendak menyempurnakan Cahaya-Nya sebagaimana firman-Nya di dalam surat as- Shaaf ayat 8. Pasti akan selalu ada segolongan pengemban amanat yang berjalan diatas kemurnian Al- Haq seperti yang disabdakan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam.
Sumber : Materi Majalah INTISARI HASMI Vol. 0005 Rubrik Merekalah Musuh