KONSPIRASI YAHUDI DAUNAMAH & “SONAM TURKI”
Oleh : Ade Abdul Kohar, S.Pd.I., M.M.
Alloh Subhanahu wata’ala berfirman :
“ Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridho kepada kalian hingga kalian mengikuti agama mereka.” ( QS. Al Baqoroh [2]: 120 )
Memilih kemudian menyebarkan orang-orang terbaik di antara mereka ke berbagai wilayah kekuasaan Islam, hingga masuk pada kekhilafahan Islam terakhir Turki Utsmani telah melengkapi bukti bahwa Yahudi memang bersungguh-sungguh berjuang untuk menghancurkan umat Islam.
Pada babak baru abad ke- 20 M (1924 M) institusi khilafah Islamiyyah terakhir di Turki runtuh, dan Mustofa Kamal Attatruk (Yahudi) yang telah menjadi agen Inggris menjadi peran sentral pada keruntuhan bangunan mulia ini. Tatanan kehidupan Islami kini berubah menjadi sekuler hampir pada semua aspek kehidupan kaum muslimin Turki saat ini. Bahkan patung-patung sang berhala (Kamal Attaturk) berdiri kokoh dan tersebar di seluruh wilayah negeri ini, ya… patung-patung yang sebelumya terlarang berdiri di tanah yang pernah dinaungi khilafah Islamiyah ini.
Dengan nasab yang tidak jelas dan diliputi kegelapan dari jalur ayah, pada tahun 1880 M Kamal Attaturk terlahir dari seorang wanita bernama Zubayde Hanim yang berasal dari wilayah Salonik (kota yang dihuni oleh mayoritas kaum Yahudi dan kaum Yahudi yang pura-pura masuk Islam), yaitu belahan lain dari negeri Turki, tepatnya di wilayah Rumli yang jauh berbeda dengan Turki, baik dari segi materi ataupun spiritual. Kamal adalah (Yahudi Daunamah) yang merupakan kaki tangan Yahudi Internasional yang disusupkan ke dalam militer Turki sehingga dia menjadi seorang jenderal untuk menghancurkan kekhalifahan Islam Turki Utsmaniyah yang menolak menyerahkan Al-Quds kepada Zionis-Yahudi.
Mustofa Kamal adalah seorang Mason dari Lodge Nidana, lewat konspirasi Yahudi internasionalinilahdiamenyusup ke jantung Kekhalifahan Turki Utsmani hingga pada tanggal 3 Maret 1924, dia mampu meruntuhkannya hanya 27 tahun setelah Kongres Zionis Internasional pertama. Bukti konspirasi ini didukung dengan adanya fakta sebuah dokumen rahasia tentang peranan dan konspirasi Yahudi dalam menumbangkan kekhalifahan. Dokumen itu menyebutkan bahwa Duta besar Inggris di Konstantinopel, Sir Gebrar Lother, menulis sebuah dokumen kepada Menteri Luar Negeri Inggris Sir C Harving pada tanggal 29 Mei 1910 M. Dokumen itu memaparkan secara rinci bahwa kaum Freemason telah menyusupkan agennya ke berbagaisektorvitalpemerintahan Turki untuk mengakhiri kekuasaan Sultan Abdul Hamid II dan mengangkat Mustofa Kamal Ataturk, untuk menghapuskan kekholifahan Islam. (Majalah Al Mujtama’ Kuwait pada tanggal 25 Desember 1978 edisi 425- 426)
Karier militernya dimulai pada usia 13 tahun (1893) yaitu dengan menyelesaikan pendidikan militer di sebuah sekolah militer Rusydiyah. Kemudian dia meneruskan ke tingkat lanjutan kemiliteran di wilayah Manastar. Pada tahun 1905, Mustofa Kamal lulus dari Akademi Peperangan di Istanbul denganrankingKaptenStaffyang ditempatkan di Damaskus. Karir politiknya terus menaik hingga dia terpilih sebagai presiden pertama Turki pada tanggal 29 November 1923 M. Karir politik yang dia jalani dan raih senantiasa disertai manuver-manuver licik, keji dan penuh dengan penghianatan. Dia pun dikenal memiliki pribadi yang suka menyombongkan diri, biasa gemar minum khomer, berpesta pora di klub malam yang diselingi dengan hubungan cinta tanpa batas sampai saat dia menghembuskan nafas terakhirnya.
Permusuhannya terhadap agama Islam nampak jelas ketika ia keluar dari Akademi Militernya dengan pangkat kapten pada tahun 1905 atau ketika genap berusia 24 tahun. Dia bicara di depan sesamanya, “Wahai kawan- kawanku, sekarang setiap kita akan keluar untuk mengadakan pengawalan atas diri seorang ‘Petinggi Utsmani’ dimana mereka dalam keadaan lengah dan tertipu dengan gagasan dunia Islam, kita harus mengumpulkan segala potensi dan kekuatan kita di Turki.” (Janqoya, halaman 32). Pada masa kekuasaanya dia melarang adzan dengan menggunakan bahasa Arab dan hanya memperbolehkan dengan bahasa Turki. Suatu saat penghianat ini melewati suatu masjid yang masih mengumandankan adzan dengan bahasa Arab, seketika itu juga dia merobohkan bangunan mulia itu. Lalu ketika dia mewajibkan setiaporangTurkimemakaitopi Barat yang merupakan simbol kekafiran, barangsiapa yang tidak mau menuruti perintahnya, akan dihukum gantung. Hasilnya, banyak lelaki Turki yang digantung karena tidak mengikuti perintahnya. Selanjutnya dia melarang penggunaan cadar, pemisahan antara laki-laki dan wanita dalam satu majelis. Menurutnya hal itu akan merendahkan kedudukan kaum wanita Turki.
Ia pun pernah mengatakan, “Selama kurun 500 tahun, aturan dan teori-teori dan penafsiran generasi-generasinya yang malas, ceramahan-ceramah yang tidak ada nilainya telah mengatur hukumsipildankriminalTurki. Mereka telah mengatur bentuk konstitusi, sistem kehidupan setiap orang Turki, makannya, jam bangun dan tidur, bentuk pakaian, kehidupan rutin ibu rumah tangga, apa yang ia pelajari di sekolah, kebiasaannya, pemikirannya, bahkan teman dekatnya. Islam (ajaran ketuhanan bagi bangsa Arab yang tak bermoral) merupakan benda mati. Islam hanya cocok untuk suku yang tinggalnya di gurun, tapi tidak cocok untuk bangsa modern, negara yang progresif. (inilah perkataan kufur dari ungkapan jiwa Yahudi Sang penghianat). Puncak penghianatan dan sekaligus menggambarkan keyahudian-nya terjadi pada tanggal 3 Maret 1924 ketika dia memecat kholifah dan membubarkan sistem khilafah serta menghapus sistem Islam. Kemudian, tanggal 24 November 1934 dia memasang gelar “Attaturk” yang berarti “Leluhur Turki” padahal seharusnya dia disebut sebagai “Penghancur Turki”. Sejarah panjang dalam hidup dan karirnya yang senantiasa diwarnai dan dibumbui sifat sombong, licik, penuh ambisi untuk meraih apa yang dia inginkan dengan segala cara, serta benci terhadap agam Islam dan kaum muslimin menunjukan seorang watak Yahudi asli yang durjana. (Kamal Attaturk, pengusung sekulerisme dan penghancur Khilafah Islamiyah, hal 239).
Pada hari yang indah di musim gugur, 4 September 1938 dia terbaring lemas di ranjang pesakitan. Penderiatan yang dia alami membawanya pada titik nadir kematian, Mustofa pun masih berwasiat, jika dia meninggal maka jenazahnya tidak perlu disolati. Dan….“Pada hari Kamis, 10 November 1938 pukul 09:05, Mustofa Kamal meninggalkan alam fana ini dengan laknatan langit dan bumi…,” . Wallohu’alam.
Sumber : Materi Majalah INTISARI HASMI Vol. 0004 Rubrik Konspirasi