Melihat Masa Depan
Melalui Telapak Tangan,
MUNGKINKAH…??
Hari ini tak sulit untuk kita dapatkan orang-orang yang mengkomersialkan perdukunan secara terang-terangan. Para penyebar dan penabur sihir itu berkeliaran dimana-mana. Di pasar, stasiun, alun-alun kota, lewat SMS, bahkan mereka merambah ke dalam dunia tekhnologi. Mereka mengaku sebagai orang yang mengetahui ilmu ghoib, mulai dari rizki, jodoh, nasib baik atau buruk dan dapat mengabarkan keadaan orang atau barang yang hilang serta sebab-sebab datangnya sebagian penyakit yang menimpa pada seseorang, dengan hanya melihat telapak tangannya. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, mungkinkah seseorangdapat mengetahui masa depan seseorang lainnya dengan hanya melihat telapak tangan??
Seorang ibu dengan seianya duduk bersimpuh di hadapan orang yang sedang memegang telapak tangannya. Sesekali ia menganggukkan kepalanya seperti mengiyakan apa yang dikatakan oleh lelaki yang berpakaian ala ustadz itu. Mereka berdua asyik berbicara kesana kemari seakan tak memperdulikan orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Hari berikutnya, orang yang berprofesi sebagai peramal itu kembali duduk di pinggir jalan yang sama dengan hari-hari sebelumnya. Namun hari ini berbeda dengan hari kemarin, dia duduk seorang diri saja tanpa ada seseorang yang menemaninya atau seorang pasien yang datang menghampirinya. Terbetik dalam hati sebuah pertanyaan, apakah dia pernah memprediksikan keadaannya saat ini? Kalau seandainya dia dapat mengetahui keadaan dirinya sekaranag ini, mengapa dia masih saja duduk di pinggir jalan seperti orang yang menanti sesuatu yang tidak jelas??
Fenomena lainnya, di salah satu stasiun radio swasta dengan sengja menadakan sebuah program acara khusus untuk peramalan. Dari suaranya dapat ditebak bahwa yang bertindak sebagai seorang peramal adalah seorang wanita. Satu persatu para pendengarpun melayangkan pertanyaannya melalui layanan telephon yang disediakan dalam acara tersebut. Hampir dari seluruh penanya yang ditanyakan adalah seputar karir, jodoh, kesehatan dan hal-hal lainnya yang bersangkutan dengan masa depan. Seperti Kiki (nama samaran) salah satu penanya laki-laki yang mengajukan beberapa permasalahannya.
Pertanyaan Kiki langsung ditanggapi oleh si wanita peramal itu, lalu dia menyuruh Kiki mengambil air dalam gelas, kontan saja lelaki perjaka itu memenuhi permintaan si peramal. Kemudia perintah selanjutnya si peramal menyuruh Kiki untuk memasukkan telunjuknya ke dalam air tersebut. Kurang lebih lima belas detik si peramal diam membisu, sepertinya dia menganalisis kasus pasiennya. Baru kemudia wanit aperamal itu memberikan solusi-solusi kepada Kiki agar bisa keluar dari permasalahannya tersebut.
Kalau diperhatikan secara seksama, solusi-solusi yang diberikan oleh sang peramal bukan suatu yang aneh. Bahkan dari sekian solusinya adalah hamper berkenaan dengan sebab akibat. Contoh, dalam masalh keuangan. Si peramal berkata bahwa dia harus menghemat dan jangan terlalu boros sebab dia akan mengalami masa yang sulit. Dalam masalah karier, untuk membuka usaha baru lakukanlah penelitian terlebih dahulu jangan sampai terburu-buru memastikan usaha yang akan anda geluti agar anda tidak rugi dibuatnya. Dalam masalah kesehatan, cobalah untuk tidur yang teratur, kemudaian biasakanlah lari pagi agar anda selalu merasa segar.
Sekali lagi, mari kita perhatikan. Bukankah hal tersebut sesuatu yang lumrah saja dan hamper dipastikan setipa orang pun pasti akan mengatakan hal yang serupa, jika diminta pendapat seputar permasalahan di atas. Anehnya… zaman sekarang masih saja ada orang yang tertipu dengan ulah para pendusta tersebut.
Urusan Ghoib Hanya Alloh subhanahu wata’ala Yang Tahu
Rezeki, jodoh, ajal, kesehatan, serta senang dan sedih yang menimpa seseorang merupakan perkara-perkara yang bersifat ghoib. Artinya perkara-perkara tersebut tidak bisa diprediksi oleh manusia manapun. Ilmu ghoib hanya khusus dimiliki oleh Alloh subhanahu wata’ala semata, sebagaimana yang telah disinggung dalam al-Qur’an.
“Katakanlah:’Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghoib kecuali Alloh..”
(Qs. An-Naml : 65)
Maka, tak seorangpun dapat mengetahui yang goib kecuali Alloh subhanahu wata’ala semata, namun terkadang Alloh memperlihatkan apa yang dikehendaki-Nya dari yang ghoib kepada rasul-rasul-Nya untuk suatu hikmah.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman,
“(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghoib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghoib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya..”
(Qs. al-Jin : 26-27)
Artinya, Alloh subhanahu wata’ala tidak memperlihatkan sesuatupun dari masalah ghoib kecuali kepada orang yang dipilih-Nya untuk mengemban risalah-Nya. Alloh subhanahu wata’ala memperlihatkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya dari masalah ghoib.
Karena bukti kenabiannya adalah mu’jizat, dan diantara mu’jizat itu adalah mengabarkan tentang masalah ghoib yang diperlihatkan Alloh subhanahu wata’ala kepadanya. Selain mereka, tidak ada yang diperlihatkan maslah ghoib.
Maka brangsiapa yang mengaku mengetahui masalah ghoib, dengan cara apapun, padahal ia bukan orang yang dipilih Alloh sebagai Rasul, sudah cukup kita katakana bahwa ia adalah para pendusta.
Lalu bagaimana jika ada orang yang berpendapat, bahwa ramalan si peramal itu dapat dipercaya karena ternyata apa yang diramalkannya benar-benar terjadi..??
sebelum kami jawab anggapan tersebut, perhatikanlah ayat berikut.
“Apakah akan Aku beritakan kepada kalian, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa. Mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta.”
(Qs. asy-Syu’ara : 221-223)
Berdasarkan dalil tersebut, dapat dipastikan bahwa itu semua adalah bantuan syaitan la’natulloh, sebab bisa saja syetan mencuri kalimat dari ucapan malaikat kemudian disampaikan ke telinga dukun, dengan ditambah seratus kebohongan.
Ramalan dengan bentuk apapun caranya merupakan suatu kemusyrikan, sebab ia adalah mendekatkan diri kepada syetan-syetan dengan apa yang mereka sukai. Oleh karena itu barangsiapa yang datang kepada dukun atau peramal untuk mengetahui nasib atau masa depan lalu ia percaya, maka ia telah berbuat dosa besar bahkan terancam kekafiran.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud bahwa Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihiwasallam bersabda. “Barangsiapa mendatangi dukun dan ia mempercayai apa yang dikatakannya, maka sesungguhnya ia telah kafir dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihiwasllam.
(HR. Abu Dawud)
Di antara hal yangperlu diperhatikan dan diwaspadai adalah bahwa para dukun, tukang sihir, termasuk di dalamnya para peramal, mereka semua adalah pendusta dan orang-orang yang mempermainkan aqidah umat islam. Dimana mereka menampakkan diri seakan-akan sebagai tabib (dokter), ustadz, wali, dan lain sebagainya yang penting mereka tampil sedemikian rupa untuk meyakinkan orang-orang yang dibodohinya.
Perbuatan meramal merupakan satu kemusyrikkan. Sebab dia mengaku bersekutu dengan ALloh subhanahu wata’ala dalam hal yang memang merupakan kekhususan Bagi-Nya, yaitu mengetahui perkara ghoib.
Ancaman hukuman tersebut berlaku kepada dua belah pihak, si peramal ataupun orang yang mendatanginya lantas membenarkan apa-apa yang dikatakannya.
Maka sebagai seorang muslim sejati yang berpegang teguh terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah, wudah seharusnya waspada akan bahaya perbuatan ramal meramal ini.
Wallahua’lam bishowwab..