Walau Dengan Sebutir Kurma

Walau Dengan Sebutir Kurma..!!

عَنْ عَدي بِنْ أَبِي هَاتِم ra قاَلَ: قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ saw : مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ سَيُكَلِّمُهُ اللهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ فَيَنْظُرُ أَيْمَنَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى إِلاَّ مَا قَدَّمَ وَيَنْظُرُ أَشْأَمَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى إِلاَّ مَا قَدَّمَ وَيَنْظُرُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلاَ يَرَى إِلاَّ النَّارَ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَاتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بِشَقِّ تَمْرَةٍ، وَلَوْ بِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ (رواه مسلم)

“Dari ‘Adi bin Abi Hatim ra, dia mengatakan, bahwa Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada seorang pun di antara kamu sekalian kecuali Alloh akan berbicara kepadanya, tidak ada perantara di antara Alloh dan dirinya. Kemudian ia melihat kearah kanan, ia tidak melihat kecuali perbuatan baik yang telah dilakukannya. Lalu ia melihat kearah kiri, maka ia tidak melihat kecuali perbuatan buruk yang telah dilakukannya. Lalu ia melihat ke depan, maka ia tidak melihat kecuali neraka ada di hadapannya. Maka selamatkanlah diri kamu dari api neraka meskipun dengan separuh kurma. Barangsiapa tidak mampu melakukannya, maka cukuplah (baginya kebaikan) dengan perkataan yang baik.”
(HR. Muslim)

Ini adalah hadits yang agung, yang mencakup keagungan Alloh yang Maha Besar, yang tidak dapat dipikirkan oleh akal dan tidak dapat digambarkan melalui kata-kata.

Di dalam hadits ini Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam memberitahukan bahwa seluruh makhluk Alloh subhanahu wata’ala akan ditanyai oleh Alloh subhanahu wata’ala secara langsung (tanpa perantara) dan Alloh subhanahu wata’ala akan bertanya kepada mereka mengenai perbuatan-perbuatan mereka (yang baik maupun yang buruk, yang kecil maupun yang besar, yang lalu maupun yang sekarang, yang diketahui oleh manusia atau yang dilupakannya). Hal tersebut adalah karena keagungan dan kebesaran Alloh subhanahu wata’ala, sebagaimana Dia menciptakan mereka dan memberikan rizqi kepada mereka pada satu saat, serta membangkitkan mereka pada satu saat pula. Alloh subhanahu wata’ala akan menghisab (menghitung) seluruh amal perbuatan mereka pada satu saat. Maha Suci Alloh yang Maha Memiliki keagungan dan kemuliaan, Penguasa yang Maha Besar dan Maha Mulia.

Ketika Alloh subhanahu wata’ala menghisab hamba-hamba-Nya, maka setiap hamba-Nya tidak akan mendapatkan pertolongan atau bantuan, tidak pula membawa anak-anak atau harta benda, dan tidak ada penolong baginya. Ia akan datang ke hadapan Alloh subhanahu wata’ala secara individu (sendiri) sebagaimana ia pertama kali dilahirkan. Ia hanya akan diliputi oleh perbuatan-perbuatannya (yang baik maupun yang buruk, dari kanan maupun kiri), dan di hadapannya ada neraka yang mau tidak mau harus dilewatinya. Apakah ia menemukan jalan untuk melewatinya? Sesungguhnya tidak ada jalan baginya untuk melewatinya kecuali dengan rahmat Alloh subhanahu wata’ala dan perbuatan-perbuatan baik yang dapat menyelamatkan dirinya dari api neraka.

Oleh karena itu, Nabi shollallohu’alaihi wasallam memerintahkan umatnya untuk menyelamatkan dirinya dari api neraka, meskipun dengan hal yang paling kecil dan mudah, seperti separuh kurma. Bagi orang yang tidak mempunya apa-apa, maka ia dapat menyelamatkan dirinya dari neraka dengan perkataan yang baik.

Perkataan baik di sini mencakup nasihat untuk sesama makhluk, dengan mengajarkan mereka sesuatu yang tidak mereka ketahui dan menunjukkan mereka pada kemaslahatan mereka di dunia dan akhirat. Ia juga mencakup dzikir (mengingat) kepada Alloh dan memuji-Nya, serta mengingat hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan-Nya.

Baca Juga
Marhaban Ya Romadhon, Romadhon Bulan Untuk Berbagi

Check Also

IMRAN BIN HUSHAIN/Seperti Malaikat

IMRAN BIN HUSHAIN Seperti Malaikat   Pada tahun Perang Khaibar, ia datang kepada Rasulullah ﷺ …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot